Rabu 09 Aug 2017 19:09 WIB
Pilkada Jatim

Golkar Segera Putuskan Dukung Khofifah atau Gus Ipul

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Bayu Hermawan
Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham
Foto: ROL/Abdul Kodir
Sekretaris Jendral (Sekjen) Partai Golkar Idrus Marham

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar segera memutuskan pilihannya apakah mendukung Khofifah Indar Parawansa atau Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dalam Pilkada Gubernur Jawa Timur 2018 mendatang. Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham memastikan, Partai Golkar tidak akan memilih selain dari dua nama tersebut untuk Pilkada Jatim.

"Kita juga akan memfinalisasikan segera pada minggu-minggu ini tentang dukungan kepada Khofifah atau Syaifullah Yusuf, tentu di antara pilihan-pilihan ini kita akan tentukan satu dua hari ini, yang pasti tidak akan keluar dari dua nama ini," ujar Idrus usai berkonsultasi dengan Ketua Umum Partai Golkar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (9/8).

Menurutnya, Partai Golkar akan mengomunikasikan ke beberapa partai terkait pasangan yang diproyeksikan dalam Pilkada Jatim. Terkait nama Khofifah yang muncul dan menguat di Pilkada Jatim, Idrus mengatakan akan terlebih dahulu mengonfirmasi yang bersangkutan soal keseriusan Khofifah maju di Pilkada Jatim.

Namun Idrus mengatakan, Partai Golkar banyak mendapatkan informasi bahwa Khofifah rajin turun ke masyarakat Jawa Timur. Karenanya, Partai Golkar pun melihat ada keinginan dari Menteri Sosial kabinet Pemerintahan Jokowi-JK itu untuk maju menjadi calon gubernur di Pilkada Jatim 2018 mendatang.

"Tidak mungkin dia rajin turun kalau tidak ada maksud dalam hal ini berkaitan dengan agenda politik ini adalah Pilkada, berarti ada maksud untuk calon di sana, tetapi meksipun demikian kita akan melakukan konfirmasi tentang keseriusannya untuk maju dalam Pilkada Jawa timur 2018," kata Idrus.

Idrus menambahkan, terkait koalisi dengan partai lain di Pilkada Jatim juga akan disesuaikan dengan karakteristik daerah masing-masing. Sehingga, koalisi Partai Golkar dengan partai tertentu di satu daerah tertentu, tidak selalu juga terjadi di daerah lain.

"Tentu juga tergantung basis-basis partai masing-masing, Partai Golkar basisnya ada di mana, PDIP basisnya ada di mana, NasDem ada di mana, bahkan PKB, PPP dan partai-partai lain, Demokrat, PKS, Gerindra dan partai-partai lain juga tentu kita akan cair semua untuk melakukan komunikasi-komunikasi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement