Rabu 09 Aug 2017 11:49 WIB

Ini Alasan Partai Besar Enggan Pinang Ridwan Kamil

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil
Foto: Mahmud Muhyidin
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Indonesia Arif Susanto menilai, keengganan partai-partai besar mengusung Ridwan Kamil pada kontestasi Pilgub Jabar 2018 karena Wali Kota Bandung itu memiliki beberapa persoalan. Pertama, menurutnya karena posisi pria yang akrab disapa Kang Emil terhadap partai-partai besar masih lemah.

"Pertama, posisi tawar RK terhadap partai-partai besar masih lemah, sementara dia tidak ingin menjadi cawagub," kata Arif saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (9/8).

Alasan selanjutnya, Arif mengatakan, karena hubungannya yang memburuk dengan Gerindra, terutama setelah menerima pinangan Nasdem. Alasan lainnya, karena komunikasi Kang Emil dengan publik luar Bandung dinilai Arif masih belum optimal.

Namun demikian, lanjut Arif, problem ini dapat diminimasi seandainya Emil mampu menembus hambatan relasi dengan LSM, ormas, dan beragam afiliasi kemasyarakatan yang bersifat lintas sektor. Menurutnya, Emil pun sebenarnya memiliki potensi ini, terutama menimbang identitas politiknya yang tidak terafiliasi secara formal dengan Parpol tertentu.

"Yang cukup strategis adalah keluar dari kepompong politik untuk muncul sebagai pemimpin Jabar, bukan sekadar pemimpin Bandung," ucap Arif.

Seperti diketahui, kemungkinan Emil mendapat dukungan dari partai besar seperti PDIP dan Golkar di Pilgub Jabar terancam pupus. Hal itu setelah kedua partai disebut-sebut telah menutup pintu bagi Emil dan lebih memilih dukung Dedi Mulyadi.

Begitu pun dengan partai besar lainnya seperti Gerindra dan PKS. Keduanya disebut-sebut ingin mengulang kesuksesan koalisi di Pilgub DKI, meskipun hingga kini calon yang akan diusungnya belum diketahui.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement