Rabu 09 Aug 2017 11:36 WIB

Jaringan Pipa Pecah, Pemadaman Gas Bumi Bekasi Hingga 13 Agustus

Saluran pipa gas alam ke rumah warga. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Saluran pipa gas alam ke rumah warga. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Bekasi, 9/8 (Antara) -- PT Sinergi Patriot Kota Bekasi, Jawa Barat, selaku operator jaringan gas bumi di Kecamatan Rawalumbu, memprediksi pemadaman layanan sejak Senin (7/8) akan berlangsung hingga Ahad (13/8). Pemadaman layanan gas bumi untuk keperluan produksi kebutuhan rumah pelanggan terjadi akibat adanya salah satu jaringan pipa distribusi yang pecah di Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Saat ini kami baru melayani 4.700 pelanggan di Kecamatan Rawalumbu, karena Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) ini memang baru saja terbentuk dan layanan ini masih sifatnya uji coba," kata Humas PT Sinergi Patriot Kota Bekasi M Jufri di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, operator memprediksi proses perbaikan akan berlangsung hingga Ahad (13/8) mengingat jaringan yang pecah berada pada kedalaman sekitar delapan meter. "Pipa yang pecah ada di kedalaman delapan meter dari permukaan tanah, sampai malam tadi proses perbaikan pipa masih berjalan," katanya.

Kendala teknis itu, kata Jufri, telah dikomunikasikan kepada para pelanggan dengan memasang selebaran pengumuman di depan kantor layanan PT Sinergi Patriot Kota Bekasi yang beralamat di Jembatan II Perumahan Rawalumbu.

Sejumlah konsumen nampak berdatangan untuk mengklarifikasi perihal kendala pemadaman layanan. Sejumlah petugas juga telah disiapkan di ruang pengaduan untuk melayani pertanyaan pelanggan.

Salah satu pelanggan Deny Bratha Effendy mengaku kecewa dengan pemadaman tersebut karena warga Blok VI, Jalan Lumbu Timur Nomor 1D itu telah bergantung pada sumber energi gas bumi sejak setahun terakhir. "Kalau pagi biasanya istri saya memasak makanan buat anak, mencuci dot dan sejumlah kebutuhan lainnya. Sejak gas bumi padam, praktis aktivitas itu tidak berjalan karena persediaan gas kompor portabel sudah habis sejak hari pertama gas bumi padam," katanya.

Bratha mengaku, tidak memiliki bahan bakar cadangan lainnya seperti gas Elpiji dan sejenisnya karena selama ini telah bergantung pada gas bumi. "Sejak gas bumi ini dipasang, saya sudah tidak kepikiran lagi untuk membeli tabung Elpiji, karena buat apa, kalau sudah ada gas bumi," katanya.

Bratha mengakui, peristiwa pemadaman gas ini baru kali pertama dialaminya bersama ratusan warga lainnya di RW31 Bojong Rawalumbu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement