Selasa 08 Aug 2017 09:46 WIB

Wartawan Senior Republika Selamat Ginting Terima Tanda Jasa

Selamat Ginting, (Kanan).
Foto: Selamat Ginting
Selamat Ginting, (Kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wartawan senior Republika, Selamat Ginting, mendapatkan penghargaan tanda jasa negara berupa Satyalancana Wira Karya dari Presiden, berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor. 60/TK/Tahun 2017, ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 21 Juni 2017.

Satyalancana Wira Karya, adalah sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada warga negara Indonesia (WNI), baik sipil maupun militer yang telah sangat berjasa dan berbakti kepada bangsa dan negara. Penghargaan dapat diberikan secara anumerta.

“Tujuan diberikannya tanda jasa negara ini, untuk memberi penghargaan kepada mereka yang telah memberikan darma baktinya yang besar kepada nusa dan bangsa hingga dapat dijadikan teladan bagi orang lain,” seperti tertulis dalam piagam tersebut.

Selain menerima piagam tanda kehormatan negara, penerima satyalancana juga diberikan pita gantung yang antara lain dapat dipasang dan digunakan di pakaian sipil maupun militer pada hari-hari besar nasional dan perayaan hari khusus lainnya.

“Penghargaan ini menjadi salah satu bukti bahwa wartawan juga bisa mengabdi kepada bangsa dan negara melalui profesinya, tanpa harus menjadi pejabat negara, politikus, birokrat sipil maupun militer,” kata Selamat Ginting.

Tanda jasa negara ini, lanjutnya, sekaligus menjadi beban berat agar bisa menghasilkan karya yang lebih baik lagi.  Ia mengaku senang, karena pengumuman penerima penghargaan ini diterimanya dari Kementerian Komunikasi dan Informasi, Senin (7/8/2017), atau 10 hari menjelang perayaan Hari Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia.

Bung Ginting, sapaan akrabnya, merupakan satu di antara generasi wartawan di eranya yang beberapa kali mendapatkan penghargaan dari negara. Selain Satyalancana Wira Karya yang merupakan penghargaan di Hari Kemerdekaan 2017 ini, ia antara lain sudah pernah menerima Satyalancana Gerakan Operasi Militer (GOM) IX Irian Jaya atau disebut juga Satyalancana Raksaka Dharma.

Lulusan sarjana ilmu politik Universitas Nasional, Jakarta, pada 1991 itu, pernah mendapatkan tanda jasa negara, berupa: Satyalancana Dharma Nusa. Penghargaan yang diberikan kepada WNI personel militer atau sipil yang dianggap berjasa dalam tugas di daerah konflik bersenjata di wilayah Republik Indonesia.

Ia juga pernah menerima Satyalancana Kebaktian Sosial. Sebuah penghargaan negara kepada mereka yang telah berjasa dalam lapangan perikemanusiaan pada umumnya atau dalam suatu bidang perikemanusiaan pada khususnya. Selain tentu saja penghargaan kesetiaan profesi selama 15 tahun, 20 tahun, dan 25 tahun.

 

Pada Hari Pers Nasional di Ambon, Maluku, 9 Februar 2017 lalu, lulusan SMA Negeri 38 Jakarta pada 1986 itu juga menerima Press Card Number One (PCNO) atau Kartu Pers Nomor Satu, bersama 17 wartawan senior lainnya di Indonesia. Salah satu penghargaan tertinggi kepada insan wartawan Indonesia.

"PCNO diberikan kepada insan pers yang dinilai memiliki jasa dalam pengembangan dunia pers. Mereka adalah orang-orang yang memiliki dedikasi, integritas, dan profesionalisme di dunia pers," kata Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Margiono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement