Selasa 08 Aug 2017 02:27 WIB

Beras untuk Warga Miskin Gunung Kidul Bau Apek dan Berkutu

Red: Nur Aini
Stok beras Bulog, ilustrasi
Foto: Antara
Stok beras Bulog, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Warga Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengeluhkan kualitas beras sejahtera atau rastra berkutu dan bau, bahkan kondisinya sudah berubah warna, sehingga tidak layak dikonsumsi.

Kepala Desa Tancep Sunardi, mengatakan sebanyak 940 karung beras kapasitas 15 kilogram yang merupakan beras sejahtera atau rastra untuk warga miskin di Desa Tancep dikembalikan ke Bulog.

"Kami juga langsung membuat surat yang berisikan menolak untuk menerima beras sejahtera tersebut," kata Sunardi di Gunung Kidul, Senin (7/8).

Dia mengatakan pengembalian ratusan karung beras tersebut karena kualitas beras yang diperuntukan bagi keluarga miskin tersebut sangat buruk. Di dalam beras tersebut keluar banyak sekali kutu yang bersembunyi di dalam beras, selain itu keluar aroma tidak sedap serta warna beras yang berubah menjadi kotor akibat buruknya kualitas beras yang ada. "Saat dikembalikan pun kualitasnya sama," katanya.

Ia berharap agarBbulog benar-benar serius untuk menyalurkan beras bantuan kepada masyarakat miskin, hal ini agar tak sampai warga semakin dibuat menderita karena harus mengonsumi beras yang tidak layak dimakan.

"Kami berharap beras penggantinya layak konsumsi," ujarnya.

Salah seorang warga Ramiyem mengaku beras tersebut datang pertama kali ke Desa Tancep sekitar 05.00 WIB. Pemerintah desa yang ada langsung melakukan pengecekan terhadap kualitas beras dan mendapati beras tersebut dalam kondisi tidak layak. "Bau apek, dan banyak kutunya, bagaimana mau makan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement