REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid menekankan, jika toleran merupakan sifat orang-orang Indonesia. Ia menilai, sifat itu merupakan salah satu karakter yang seharusnya menjadi modal kuat baiknya kehidupan sosial yang ada di Indonesia.
"Salah satunya orang Indonesia sejatinya toleran, itu karakter orang-orang Indonesia," kata Yenny di seminar Pendidikan Abad 21 Gerakan Sekolah Menyenangkan, Senin (7/8).
Selain itu, ia menuturkan, orang-orang Indonesia orientasinya komunal, yaitu terbiasa mengedepankan kepentingan masyarakat. Rajin jadi karakter selanjutnya, disusul senang dan optimistis yang merupakan sudah menjadi karakter orang Indonesia.
Selanjutnya, ada tabah yang membuat banyak orang-orang Indonesia rata-rata mudah bangkit dari keterpurukan. Terakhir, ada modal nekat yang dirasa Yenny menjadi modal penting bagi orang-orang Indonesia menjalani kehidupan.
Yenny melihat, modal-modal karakter itu seharusnya bisa dipakai orang-orang Indonesia menolak paham-paham radikal atau sikap intoleran. Sayangnya, sistem pendidikan yang ada dirasa belum mampu memanfaatkan modal-modal penting yang ada.
"Hasil survei menunjukkan ada peningkatan rasa radikal, ada 0,4 persen penduduk pernah melakukan tindakan radikal dan 7,7 persen ada kemauan melakukan kekerasan," ujar Yenny.
Belum lagi, kemajuan teknologi informasi seharusnya bisa dijawab sistem pendidikan, termasuk sejak anak-anak. Karenanya, ia rasa sistem pendidikan harus bisa mengajarkan anak-anak tidak mudah menerima informasi, tentu melalui sikap kritis yang ada.
"Sebab, ketika anak-anak tidak diajak berpikir kritis, mereka akan mudah menerima informasi, yang seharusnya mereka diajari menyaring informasi yang masuk dan memiliki sikap kritis yang tetap dapat disampaikan dengan cara-cara yang baik," kata Yenny.
Advertisement