REPUBLIKA.CO.ID,AMBON -- Mayjen TNI Doni monardo resmi bertugas sebagai Pangdam XVI Pattimura. Upacara penerimaan Mayjen Doni Monardo dan pepelepasan Mayjen TNI Wiyarto dilaksanakan secara sederhana di Makodam pattimura. Upacara penerimaan dimulai pada pukul 08.00 WIT.
Saat memasuki markas Kodam, Mayjen Doni didampingi isteri dikalungi syal khas Maluku, setelah itu dengan diiringi Mars Kodam Pattimura, Doni menyalami para anggota dan pegawai Kodam. Setelah beberapa saat, kemudian dilakukan upacara penerimaan dan pelepasan yang bertempat di Aula Makodam Pattimura.
Mayjen Doni dan Mayjen Wiyarto secara bergantian mencium Pataka Kodam XVI Pattimura dan menandatangani buku penerimaan dan pelepasan. Upacara kemudian berlanjut di halaman Makodam Pattimura yang diikuti para perwira TNI dari TNI AD, AL, dan AU, Perwira Polisi, Jajaran Kodam Pattimura. Hadir juga para tamu undangan pada upacara tersebut.
Acara ditutup dengan defile pasukan dari berbagai unit di kodam XVI Pattimura, upacara defile tersebut juga disaksikan masyarakat setempat. Untuk diketahui bahwa Kodam XVI Pattimura meliputi 2 provinsi yakni Maluku dan Maluku Utara.
Itulah sekilas awal Mayjen Doni menjalankan tugas di Bumi Raja-Raja. Seperti keterangan tertulis yang disampaikan Kapendam XVI Pattimura, Letkol Sihaloho, kepada Republika.co.id, Senin (6/8).
setelah menjabat sebagai Pangdam XVI Pattimura, langkah pertama yang dilakukan oleh Pangdam Doni adalah memperkenalkan diri dengan melakukan silahturahmi dengan berbagai kalangan baik tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, akademisi, media dan lainnya.
Pengalaman mengenyam pendidikan diberbagai sekolah dan daerah, Pangdam XVI pattimura ini sangat mengerti dan menghargai keberagaman dan perbedaan yang ada. Hal ini memudahkan beliau dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab diberbagai daerah.
Meningkatkan kualitas komunikasi menjadi poin penting dalam setiap kunjungannya. Sebagaimana disampaikan Uskup Amboina bahwa pendekatan kekeluargaan dengan menggunakan hati akan lebih efektif daripada melalui cara lainnya, yang Pangdam lakukan saat ini sangatlah tepat.
Dalam setiap kunjungan silahturahminya ada tiga hal mendasar yang selalu ditekankan guna merajut kerukunan dan perdamaian secara alami di Maluku dan Maluku Utara. Pertama adalah membangun kepercayaan masyarakat terhadap tentara yakni menerapkan program 4S (Senyum, Sapa, Salaman dan Silaturahmi). Kedua, membangun kemitraan yang setara sesama lembaga pemerintah, akademik dan sosial serta lembaga keagamaan.
Ketiga membantu pemerintah daerah dalam upaya memberdayakan masyarakat sebagai bentuk kemanunggalan TNI-Rakyat dan konstribusi TNI dalam mendukung program pemerintah. Selain itu, Pangdam Doni pun melakukan silahturahmi ke beberapa kantor media cetak dan elektronik di wilayah Ambon dan disambut baik oleh pimpinan dan para staf masing-masing media tersebut.
Pangdam menyampaikan bahwa peran media sangat penting dalam menyampaikan informasi, edukasi dan provokasi damai kepada masyarakat sehingga dapat merajut kerukunanan dan perdamaian yang terjalin harmonis antarmasyarakat. Selain itu, dalam era modern saat ini peran media sangatlah besar yang mampu memberikan konsekuensi terhadap kehidupan sosial, politik, ekonomi dan budaya masyarakat.
Peran media massa selain untuk pemberitaan kepada masyarakat, juga berperan aktif dalam pembentukan opini publik terkait berbagai kehidupan sosial kemasyarakatan. Kegiatan silahturahmi yang dilakukan oleh Pangdam Doni mendapat apresiasi positif dari semua kalangan masyarakat yang berjalan dalam suasana kekeluargaan dan keakraban sehingga lebih mendekatkan masyarakat dengan Pangdam XVI pattimura ini.