Senin 07 Aug 2017 07:22 WIB

Bupati TTU Imbau Petani Beralih Profesi Jadi Petambak Garam

Petani garam (ilustrasi)
Foto: Antara/Saiful Bahri
Petani garam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEFAMENANU -- Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) mendorong masyarakat pesisir pantai di daerah itu segera beralih profesi dari semula bertani di daerah pertanian menjadi petani tambak garam. "Kita sejauh ini selalu mengajak masyarakat di daerah ini untuk, khususnya kawasan pesisir untuk segera beralih profesi menjadi petani garam karena memang daerah ini sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan tambak garam," kata Bupati Timor Tengah Utara (TTU) Raymundus Fernandes di Kefamenanu, Senin (7/8).

Menurutnya, ada sebagian warga pesisir yang mengikuti ajakannya. Namun, sebagian warga  masih tetap mengolah lahan kering menjadi lahan pertanian. Menurut Raymundus,  wilayah Kabupaten TTU, apalagi yang berada di pesisir lahan pertanian yang kering sulit untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian, sebab sering terjadi kegagalan panen akibat kurangnya curah hujan yang turun. "Kalau masyarakat di daerah ini beralih menjadi petani garam, tidak pernah ada masa gagal panen, karena laut ini luas dan hanya bisa menghasilkan garam yang banyak jika ingin mengolahnya," tambahnya.

Ia mengatakan bahwa, selain mendorong masyarakat di daerah itu, pemerintah setempat juga telah membeli satu mesin pengolah garam yang ditempatkan di wilayah itu agar bisa digunakan masyarakat. Mesin tersebut lanjutnya akan memproses mentah garam yang dihasilkan petani menjadi garam yang beryodium sehingga bisa dikonsumsi dan dijual ke pasaran. "Kita saat ini masih fokus untuk mengembangkan garam untuk konsumsi. Kalau untuk industri belum karena kita masih fokus untuk kebutuhan masyarakat dulu. Bahkan kita juga tengah membuat kemasannya yang berlabel daeri kabupaten TTU," tambahnya.

Disamping mesin, pihaknya juga sudah mendirikan pabrik produksi garam beryudium, di Desa Oesoko, Kecamatan Insana Utara. Pembangunan pabrik ini karena melihat panjang garis pantai Timor Tengah Utara mencapai 59 kilometer dengan potensi tambak garam mencapai 30 ribu haktare.

Bupati dua periode ini juga mengatakan, pihaknya sekarang ini juga tengah terus mengubah pola pikir masyarakat untuk menjadi petani garam. Alasannya, sayang kalau lahan pantai yang luas tersebut tidak bisa dikembangkan. "Kami juga sudah mengundang banyak investor untuk melihat potensi garam yang ada di daerah ini," demikian kata Raymundus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement