Ahad 06 Aug 2017 14:05 WIB

Aksi Simpatik untuk Joya yang Dibakar Hidup-Hidup oleh Massa

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Teguh Firmansyah
 Lokasi tempat warga membakar MA yang diduga mencuri ampli mushola, Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Lokasi tempat warga membakar MA yang diduga mencuri ampli mushola, Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kasus pencurian yang berujung pada aksi anarkistis warga membakar hidup-hidup Muhammad Alzahra (Joya) ramai diperbincangkan. Aksi sosial juga mulai bermunculan untuk membantu Zubaidah, istri Joya, yang kini sedang hamil enam bulan dan memiliki anak balita.

Aksi sosial juga diadakan di tengah ramainya kawasan car free day Kota Bekasi, Ahad (6/8). Puluhan warga turut menyalurkan rasa simpatinya dengan menandatangani sebuah banner yang ditunjukkan sebagai aksi dukungan dan simpati kepada keluarga korban.

Mery, salah satu warga yang berpartisipasi mengakus sangat menyayangkan kejadian ini. Menurut warga Kranji ini, seharusnya warga tidak bertindak anarkistis, dia juga berharap agar pelaku pengereyokan dapat segera tertangkap dan diadili sesuai hukum yang setimpal.

"Seharusnya dicari tahu dulu kebenarannya. Apa dia (Joya) benar mencuri apa tidak. Kalau sudah meninggal, nyawa kan tidak bisa kembali lagi," kata Mery saat ditemui Republika.co.id, di lokasi CFD Kota Bekasi, Ahad (6/8).

Warga lain, Sarah Maryati, mengaku sangat mendukung aksi dukungan tersebut. Dia juga mengatakan sangat menyayangkan kelakuan warga yang seolah-olah mengesampingkan hukum dan norma yang berlaku. Menurut dia, seharusnya ada tokoh masyarakat yang melerai amarah warga saat itu.

"Indonesia kan negara hukum, seharusnya warga tidak main hakim sendiri. Kalau sudah meninggal, jadi bukti dari korban kan tidak ada. Kalau masyarakat mungkin refleks jadi tidak bisa disalahkan. Harusnya ada tokoh masyarakat yang bisa meredam aksi itu," kata Sarah.

Warga lain, Aden mengatakan sangat setuju dengan aksi dukungan ini. Dia juga berharap masyakarat tidak bertindak tanpa dasar hukum. "Lain kali jangan main hakim sendiri, harus tanya dulu dengan jelas dia bener maling apa tukang service. Kalau bisa pelakunya ditindak tegas secara hukum," kata Adem.

Penanggung jawab aksi sosial, Adam Deni, menjelaskan, aksi ini adalah bentuk dukungan dan donasi kepada keluarga Joya. Menurut dia, nantinya seluruh donasi dan banner yang telah dibubuhi dukungan warga akan diserahkan ke keluarga Joya di Cikarang.

"Donasi tersebut nantinya akan digunakan untuk biaya persalinan dan biaya anak dari istri korban. Donasi sudah terkumpul, mudah-mudahan cukup untuk ke depannya," kata Adam.

Baca juga,  Ini Cerita Saksi Tentang Joya yang Dibakar Hidup-Hidup.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement