REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Festival Dandang Sewu (Seribu Dandang) yang digelar di Desa Kalibaru, Banyuwangi, Jawa Timur, diharapkan dapat mempromosikan potensi desa setempat sebagai perajin peralatan masak.
"Ini pertama kalinya Festival Dandang Sewu digelar dan pemerintah kabupaten mendukung adanya desa-desa yang mandiri dan berdaya seperti ini karena hampir seluruh warganya menjadi perajin peralatan dapur dan itu menarik sekali," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di sela-sela kegiatan Festival Dandang Sewu di Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Jumat.
Kegiatan baru yang diangkat dari potensi masyarakat dengan nama Festival Dandang Sewu dengan menampilkan beragam peralatan memasak menjadi produk utama yang dihasilkan warga mulai dandang, panci, wajan, tudung saji, gelas, sutil, hingga oven kue.
"Kecamatan Kalibaru selama ini telah menjadi sentra kerajinan alat masak berbahan dasar aluminium dan stainless steel di Banyuwangi, sehingga kami akan dorong agar produk-produk mereka bisa mendapatkan pasar yang lebih luas dengan mengenalkan produknya melalui festival semacam ini," tuturnya.
Sejak tahun 1970-an, Kampung Sayangan dikenal sebagai rumahnya perajin dandang, dari semula hanya ada dua perajin, kini sudah ada 34 perajin dengan kerajinan peralatan dapur yang beragam.
Kualitasnya yang bagus, membuat produk khas Sayangan itu banyak diminati masyarakat, bahkan telah merambah ke berbagai daerah di Indonesia di antaranya wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Papua.
"Kami akan terus menggelar kegiatan untuk mengangkat potensi desa di Banyuwangi untuk meningkatkan daya saing dan memajukan warga setempat," ujar Bupati Banyuwangi dua periode itu.
Festival tesebut memamerkan deretan puluhan penjual dengan aneka peralatan masak dan toko-toko yang berada di pinggir jalan nasional tersebut menjadi etalase sekaligus lokasi jual beli aneka peralatan masak para perajin.