Sabtu 05 Aug 2017 02:00 WIB

Ini Keuntungan Jika Rencana Tol Padang-Pekanbaru Terealisasi

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Pembangunan jalan tol (ilustrasi).
Foto: Antara
Pembangunan jalan tol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kalangan pengusaha di Sumatra Barat mendukung rencana pemerintah pusat dan daerah untuk merealisasikan jalan tol yang menghubungkan Padang di Sumatra Barat dan Pekanbaru di Riau. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sumatra Barat Ramal Saleh menilai, terhubungnya Pekanbaru-Padang akan menambah minat investor dalam menanamkan modalnya di Sumatra Barat.

Apalagi, pembangunan tol Padang-Pekanbaru akan paralel dengan pembangunan tol Pekanbaru-Dumai yang ditargetkan bisa fungsional pada 2019 mendatang. Bila benar terealisasi, lanjut Ramal, maka jalur darat bebas hambatan antara Padang dan Dumai bisa memangkas belasan jam waktu distribusi yang biasanya harus ditempuh tanpa adanya jalan tol.

Menurutnya, pembangunan jalan tol bisa memangkas waktu tempuh Padang-Pekanbaru dari tadinya 8 hingga 10 jam menjadi hanya 3 sampai 4 jam saja. Artinya, biaya distribusi bisa dihemat hingga 50 persen dari biasanya. "Artinya nyaris 100 persen cut untuk waktu tempuh. Bayangkan berapa nilai ekonomi yang bisa dihemat," ujar Amal, Jumat (4/8).

Nantinya, investor atau eksportir yang memiliki pabrik di Riau bisa memanfaatkan pelabuhan Teluk Bayur di Padang untuk mengirimkan produknya ke India atau Afrika. Sebaliknya, pengusaha kerajinan atau industri makanan di Padang bisa memanfaatkan pelabuhan di Dumai untuk memasarkan produknya hingga Cina atau Jepang. Ongkos kirim antara Sumatra Barat dan Riau, ujar dia, otomatis akan terpangkas nyaris separuhnya.

"Investor akan punya pilihan, dia investor punya pilihan untuk ekspor impor kan. Tol Pekanbaru-Dumai kan yang 15 km sudah mulai. Dumai Padang mungkin cuma perlu 5-6 jam saja. Kan terjadi percepatan dan akselerasi untuk distribusi," ujar Ramal.

Sebelumnya, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk membangun jalur tol Padang-Pekanbaru dalam dua fase. Fase pertama, jalur tol akan dibangun dengan menghubungkan Padang dan Bukittinggi yang sama-sama berada di Sumatra Barat. Sedangkan fase kedua, jalur tol akan dibangun menghubungkan Bukittinggi dan Pekanbaru di Riau. Meski begitu, Pemprov akan fokus pada pengerjaan fase pertama untuk jalur Padang-Bukittinggi.

Progres pembebasan tanah sudah 18 km dari 29 km jalur tol yang sudah dibebaskan. Irwan menyebutkan bahwa pengerjaan fisik dari proyek yang didanai APBN dan APBD ini bisa dimulai pada 2018-2019. "Setelah 2018 kita di daerah menyiapkan beberapa hal terkait masalah tanah," kata Irwan.

Ia melanjutkan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memberikan masukan untuk memanfaatkan trase tanah di lahan milik PTPN. Pemanfaatan lahan BUMN diharapkan bisa mempermudah proses pembebasan lahan, pembayaran lahan, dan mempercepat pembangunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement