Sabtu 05 Aug 2017 01:55 WIB

Biaya Listrik Simpang Susun Semanggi Dialokasikan di APBD 2

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Andi Nur Aminah
Kendaraan melintas di Simpang Susun Semanggi saat dilakukannya uji coba open traffic Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (28/7).
Foto: Republika/Prayogi
Kendaraan melintas di Simpang Susun Semanggi saat dilakukannya uji coba open traffic Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Simpang Susun Semanggi (SSS) memiliki lampu-lampu sebagai penghias dan penerangan saat malam hari. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah menuturkan akan mengalokasikan biaya listrik lampu Simpang Susun Semanggi jika asetnya sudah diserahkan kepada Pemerintah Daerah DKI Jakarta (Pemda DKI Jakarta).

"Sekarang kan diserahterimakan saja belum. Jadi DKI Jakarta bayar kalau itu sudah tercatat sebagai aset Pemda," ujar Saefullah di GOR Soemantri Brodjonegoro, Kuningan Jakarta Selatan, Jumat (4/8).

Mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini mengatakan biaya listrik SSS akan dialokasikan di Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2018 (APBD 2018). "Setelah beroperasi masih ada jaminan enam bulan (dari PT Mitra Panca Persada). Nanti 2018 kita alokasikan," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) akan membangun trotoar di sejumlah ruas jalan protokol di ibu kota. Pembangunan itu akan dibiayai dengan dana koefisien lantai bangunan (KLB) hasil sisa pembangunan Simpang Susun Semanggi.

"Kemarin banyak bertanya sisanya masih ada tuh uangnya Rp 219 miliar. Akan kita gunakan untuk trotoar dari Semanggi ke Hotel Kartika Chandra, dari Semaggi ke Patung Pemuda, dari Semanggi ke Benhil," kata Sekda DKI Saefullah di Balai kota, Kamis (3/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement