Jumat 04 Aug 2017 15:01 WIB

PAN: Tudingan Viktor Soal Pendukung Khilafah Abaikan Sejarah

Victor Laiskodat
Foto: Fraksinasdem.org
Victor Laiskodat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengatakan, tudingan terhadap Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan PAN sebagai partai yang intoleran dan pendukung khilafah mengabaikan sejarah demokrasi Indonesia.

"Pernyataan itu secara tidak langsung telah menghapus sebagian sejarah demokrasi di Indonesia. Banyak kader dari partai-partai yang dituduh pendukung khilafah dan intoleran itu pernah menduduki posisi dan jabatan politik di Indonesia," kata Saleh melalui pesan singkat di Jakarta, Jumat (4/8).

Saleh mengatakan, kader Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS, dan PAN pernah menjadi presiden, mantan calon presiden, ketua MPR, wakil ketua DPR, dan banyak menduduki posisi menteri serta jabatan-jabatan politik lainnya. "Bila partai-partai itu intoleran dan mendukung khilafah, tidak mungkin bisa berkuasa dan mendapat tempat di masyarakat," tuturnya.

Saleh menilai pernyataan yang menuding keempat partai tersebut sebagai pendukung khilafah dan intoleran tidak pantas dan tidak etis disampaikan seorang petinggi partai politik. Hal itu telah menimbulkan keresahan dan kegelisahan tidak hanya di kalangan internal partai-partai tersebut, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat luas.

"Pernyataan seperti itu memiliki dampak luas yang belum tentu baik bagi kehidupan demokrasi di Indonesia," ujarnya.

Karena itu, Saleh meminta politisi yang bersangkutan untuk menyampaikan permintaan maaf secara terbuka. Saleh meyakini permintaan maaf tersebut akan mengurangi kegelisahan dan keresahan di masyarakat.

"Kebesaran seseorang tidak hanya diukur dari sebanyak apa tindakan benar yang dilakukannya, tetapi juga serendah apa hatinya untuk mengakui kesalahan dan meminta maaf atas kekhilafan yang pernah dilakukan," katanya.

Sebelumnya, politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Viktor Bungtilu Laiskodat mendapat kecaman banyak pihak. Ini setelah pidatonya di NTT dianggap melecehkan sejumlah partai tertentu.

Dalam potongan video yang beredar, Jumat (4/8), politikus Nasdem itu diketahui menyebut Partai Gerindra sebagai salah satu partai yang mendukung kelompok ekstremis Islam di Indonesia. Selain Gerindra, Victor juga menyebut sejumlah partai lainnya, seperti Demokrat, PKS, dan PAN.

Baca Juga: Siapa Victor Laiskodat yang Sebut Gerindra dan PKS, Demokrat, Pro Ekstremis

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement