Kamis 03 Aug 2017 17:03 WIB

Kabupaten Tabanan Raih Adipura Ketiga Kali

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti menyampaikan sambutannya dalamrangka membuka Festival Kerambitan yang ke 2 sebagai awal rangkaian acara HUTKota Tabanan di Lapangan Umum, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali.  Jumat Malam (7/10).
Foto: ist
Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti menyampaikan sambutannya dalamrangka membuka Festival Kerambitan yang ke 2 sebagai awal rangkaian acara HUTKota Tabanan di Lapangan Umum, Kecamatan Kerambitan, Tabanan, Bali. Jumat Malam (7/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bupati Kabupaten Tabanan Bali Ni Putu Eka Wiryastuti kembali memperoleh penghargaan Adipura yang ketiga kalinya. Berbagai inovasi di bidang kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan akan terus ditingkatkan. 

"Kami melakukan pembentukan bank sampah, membuat ruang terbuka hijau, teman kota, taman bermain, pabrik pengolahan sampah, serta mobil sampah keliling," kata Eka dalam siaran persnya, Kamis, (3/8).

Eka mengajak masyarakat Tabanan untuk tidak puas diri, dan terus bisa menciptakan inovasi-inovasi baru. “Terima kasih kepada Tuhan telah memberikan kepercayaan kepada Tabanan mendapatkan penghargaan Adipura, jadi rasa syukur itu penting karena membuat Kita lebih tawakal untuk terus mengintrospeksi diri."

Untuk mempertahankan itu yang dikatakan sulit. Prestasi itu hanya titipan karena setiap prestasi perlu terus  dievaluasi, dan  rasa syukur itu yang utama.

Prestasi tersebut dapat diraih karena adanya kerjasama yang baik dari semua pihak dalam hal menjaga lingkungan dan pemerintah terus mengajak masyarakat untuk peduli dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Tabanan.

"Saya mengucapkan terima kasih dan bangga kepada  dinas lingkungan hidup dan PU, kehutanan, kesehatan, perencanaan, bapelitbang dan semua OPD terkait yang sudah bekerja maksimal, sehingga mendapatkan hasil seperti ini," ujar Eka.

Dalam inovasi dibidang pengolahan sampah, Eka bekerjasama dengan pihak Jepang dalam hal mengelola sampah  menjadi energi, pupuk organik yang berkualitas. Sampah bisa menjadi nilai ekonomi serta terus aktif menghidupkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) untuk melakukan  pengolahan sampah menjadi nilai ekonomis.

“Sampai saat ini sudah terdapat beberapa Bumdes yang fokus dalam hal bank sampah, kami akan terus  berkolaborasi membuat suatu terobosan salah satunya adalah membuat minimarket yang belanjanya menggunakan sampah. Masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok yang nantinya bisa ditukar dengan produk olahan sampah,"  kata Eka.n dyah ratna meta novia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement