Kamis 03 Aug 2017 13:35 WIB

Polisi Bubarkan Aksi Massa, 17 Warga Deiya Terkena Peluru

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Oknum polisi (ilustrasi)
Foto: [ist]
Oknum polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota keluarga komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai menjadi korban penembakan oleh oknum kepolisian di kamp pembangunan jembatan di Kali Oneibo, Distrik Tigi Selatan, Kabupaten Deiyai, Papua, Rabu (2/8) lalu.

"Sebanyak 17 warga Sipil Deiyai ditembak oleh Polisi Satuan Brimob Polres Paniai," kta Pigai saat dihubungi melalui pesan singkat, Kamis (3/8).

Mengutip saksi mata PE, katakan Pigai, sekitar pukul 16.30 waktu setempat ada seorang warga, Ravianus Douw (24 tahun), tenggelam di kali Oneibo. Korban berhasil diselamatkan oleh warga setempat dalam kondisi kritis.

Saat itu, warga setempat memohon bantuan kendaraan kepada pihak perusahaan yang sedang membangun jembatan kali Oneibo untuk dilarikan ke rumah sakit. Namun, pihak perusahaan tidak menggubris. Sehingga, salah seorang Warga harus ke Waghete untuk memanggil kendaraan yang jaraknya cukup jauh sekitar 10 km.

Setelah dilarikan ke RSUD Madi, nyawa korban tidak tertolong. Kata Pigai, lambatnya penanganan medis yang disebabkan oleh jarak dan waktu membuat korban tidak terselamatkan. Lanjutnya, jika pihak perusahaan membantu cepat, nyawa korban dapat diselamatkan dengan bantuan medis.

"Tidak adanya niat membantu dari pihak perusahaan membuat warga sekitarnya mengamuk dan membongkar camp perusahaan," ujarnya

Selang beberapa waktu kemudian, sekitar pukul 17.45, pasukan bersenjata lengkap dari satuan Brimob Polres Paniai, turun ke lokasi dan membubarkan paksa masa warga sekitarnya dengan tembakan timah panas. Akibatnya, dari 17 orang korban tembakan timah panas, sebanyak delapan orang dilarikan ke RSUD Madi. Hingga info ini diturunkan, belum ada korban yang meninggal dunia akibat tembakan aparat kepolisian tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement