Kamis 03 Aug 2017 03:03 WIB

DKR: Industri Harus Dukung Minuman Sehat Anak-Anak Indonesia

Susu kental manis.
Foto: Pixabay
Susu kental manis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Dewan Kesehatan Rakyat (DKR), Yuli Supratiwi mempertanyakan pernyataan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Indonesia (GAPPMI) Adhi S Lukman yang mendukung kampanye iklan susu kental manis untuk dikonsumsi anak. Karena ia mempertanyakan apakah susu kental manis mendukung kesehatan anak.

"Tapi apakah produk itu mendukung kesehatan anak, itu yang harus dipertanyakan. Kan banyak produk susu anak di pasaran. Dan yang pasti Susu Kental Manis itu bukan susu," kata Yuli dalam rilisnya, Rabu (2/8).

Yuli mengatakan tidak akan membiarkan anak-anak mengkonsumsi pangan tinggi gula dan ia juga tidak rela masa depan anak-anak dihantui oleh penyakit akibat konsumsi gula berlebih seperti diabetes. Yuli juga akan terus mendukung Kak Seto dan Ketua Harian YLKI Tulus Abadi untuk terus menerus mengkampanyekan bahaya mengkonsumsi Susu Kental Manis bagi anak untuk masa depan.

"Anggota GAPPMI seperti Nestle, Frisian Flag dan Indomilk punya produk susu pertumbuhan anak yang lebih sehat, kenapa ketua GAPPMI malah mempromosikan Susu Kental Manis yang bergula tinggi. Masyarakat harus sadar susu itu tidak manis berlebihan,” kata Yuli.

Hal senada juga diungkapkan oleh pemerhati anak Dr Seto Mulyadi. Ia mengkritisi iklan produk-produk makanan dan minuman yang mengklaim baik dan menyehatkan dikonsumsi untuk anak-anak indonesia padahal kadar gulanya sangat tinggi.

"Ini artinya informasi mengenai kesehatan harus terus menerus diinformasikan pemerintah. Anak-anak secara tidak sadar masih sering mengkonsumsi produk yang tidak laik seperti permen, coklat juga susu kental manis karena pengaruh iklan," kata Kak Seto sapan akrab Seto Mulyadi.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga menyikapi maraknya produk makanan dan minuman yang tidak sesuai dengan label dan peruntukan. Salah satunya produk susu kental manis (SKM) yang masih beriklan secara gencar dengan dan digambarkan sebagai minuman bergizi padahal bergula tinggi dan tidak baik untuk anak.

Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi juga melihat ada kekeliruan pada label yang disampaikan sejumlah produsen dalam mengiklankan produk SKM. Di mana sebenarnya SKM memiliki kandungan gula dan lemak yang tinggi, sedangkan kalsiumnya rendah dan hal itu berdampak buruk bagi anak-anak.

"SKM itu memang tidak bagus karena kandungan gulanya sangat tinggi. Sementara kandungan kalsiumnya sangat rendah. Dampaknya sangat buruk bagi anak-anak karena hanya akan menghasilkan kegemukan dan obesitas. Jadi sebaiknya hindari anak untuk meminum SKM dan ganti dengan susu murni atau susu bubuk," ujar Tulus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement