REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika Golkar sudah memutuskan akan mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi pada Pilkada Jawa Barat 2018, partai-partai lain agaknya masih meraba-raba. Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan sampai kini masih proses penjaringan.
Pilkada yang digelar serentak untuk ketiga kalinya pada 2018 ini akan diikuti oleh 171 daerah, 17 di antaranya adalah pemilihan gubernur (pilgub). Pertarungan antar parpol cukup kuat lantaran Pilgub Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur juga dilaksanakan pada 2018. Tak kurang dari 72 persen pemilih pilpres akan memilih di Pilkada 2018.
"Jadi, memang kami sangat serius mengenai pilkada ini. Khususnya ditanyakan Jatim, Jateng, dan Jabar prosesnya masih kalau main bola itu namanya talent scouting, tim pemandu pencari bakat," kata Hinca Pandjaitan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu (2/8).
Menurut Hinca, Partai Demokrat masih memastikan calon yang paling tepat untuk diusung bersama partai koalisi lainnya, baik di Jatim, Jabar, maupun Jateng. Hinca mengatakan proses itu diperkirakan akan berlangsung sampai Oktober 2017.
Setelah itu, lanjut Hinca, majelis tinggi partai akan menerima laporan dari DPD-DPD yang memyelenggarakan pilgub. "Baru kemudian majelis tinggi mengambil keputusan siapa yang akan diusung," ujar Hinca.
Hinca menyatakan, koalisi menjadi jawaban atas pengusungan pasangan calon. Ia mengaku hampir setiap hari dirinya berkomunikasi dengan sesama sekjen dari parpol lain untuk memastikan koalisi ini.
Di sebagian besar daerah, parpol tidak bisa mengusung pasangan calon sendiri. Kecuali, papar Hinca, beberapa partai seperti PAN di Sulawesi Tengah, PKB di Jawa Timur, atau Demokrat di Papua.
Hingga kini, Hinca menyatakan, Partai Demokrat belum mengantongi nama-nama yang bakal diusung di Pilkada 2018. "Misalnya, Jawa Timur kemarin masih pendaftaran nama-nama. Di situ kemarin ada 8 pendaftar, Sulteng sampai 9 pendaftar. Jadi masih berproses, sampai nanti kira-kira Oktober," kata Sekjen Demokrat ini.