Rabu 02 Aug 2017 19:19 WIB

Sekda Harap Anies Setuju Stadion Taman BMW Milik Pemprov

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah alat berat membongkar bangunan liar di Kawasan Taman Bersih, Manusiawi dan Berwibawa (BMW), Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (1/8).
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah alat berat membongkar bangunan liar di Kawasan Taman Bersih, Manusiawi dan Berwibawa (BMW), Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan Taman Bersih, Manusiawi, dan Wibawa (Taman BMW) merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta). Taman BMW dibangun dari hasil kewajiban dari tujuh pengembang, salah satunya adalah Agung Podomoro Land.

Taman BMW ini memiliki luas sebesar 26,5 hektare. Di dalam taman tersebut, kata Saefullah, terdapat danau. Saefullah mengatakan masih ada tiga atau empat bidang tanah yang berstatus girik. Ia berharap tanah-tanah tesebut memiliki sertifikat.

"Ini barang yang jelas. Kalau mau gugat, gugat saja. Nanti kita buktiin, kalau dia pakai bukti palsu nanti kita laporin, kita tuntut nanti karena kriminal, mengadakan-adakan dokumen, memalsukan dokumen. Kita meyakini itu punya kita," ujar Saefullah di Balai Kota, Rabu (2/8).

Jika sudah terbit, Pemprov DKI Jakarta akan menganggarkan dana untuk pembangunan stadion di Taman BMW tersebut. "Mudah-mudahan gubernur terpilih (Anies Baswedan) itu setuju dijadikan stadion milik Pemerintah DKI Jakarta. Karena aset pemerintah, jadi bangun pakai uang Pemerintah DKI," katanya.

Sekda Provinsi DKI Jakarta ini mengungkapkan pengelolaan stadion ini bisa diserahkan pada Persija atau Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Namun hal tersebut, tergantung pada kemufakatan atau keputusan bersama.

"Nanti dikerjasamakan bentuknya seperti apa kita bicarakan kemudian tergantung kebijakan Pemprov," ujarnya.

Stadion tersebut direncanakan akan memakai Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2018 (APBD 2018). Perencanaan pembangunan stadion ini memakan dana mencapai Rp 1 triliun. Sebab, stadion tersebut merupakan stadion bertaraf internasional. Berbeda, sambung Saefullah, dengan stadion di Indonesia.

Sisi lain, Saefullah mengatakan sudah ada desain rencana pembangunan stadion. Stadion tersebut mirip dengan udeng atau sorban yang dipakai oleh haji. Udeng tersebut, kata Saefullah, merupakan simbol Jakarta.

"Akses pintu keluar sudah dipikirkan, kalau ada keributan juga sudah dipikirkan terus kalau ada penonton banyak keluar banyak dalam waktu bersamaan. Nonton bola itu sudah dipikirkan, konsep sudah baik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement