Rabu 02 Aug 2017 16:20 WIB

Polda Metro: Novel Pernah Menolak Di-BAP

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan
Foto: Ist
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, polisi sebelumnya telah mengirimkan tim penyidiknya ke Singapura untuk memeriksa Novel. Namun, pada saat itu, Novel justru menolak menuangkan informasinya pada BAP. "Anggota kesana sudah bawa laptop untuk meminta keterangan Novel. Kita tanyakan dia bilang tidak usah lah, kita ngobrol-ngobrol saja lah," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/8).

Sehingga, Novel pun belum memberikan keterangan yang bisa dimasukkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Namun, Novel justru menyampaikan sejumlah keterangan, salah satunya perihal keterlibatan jenderal ke sejumlah media. Polisi pun menyayangkan sikap Novel itu. "Daripada informasi itu kemana mana lebih baik kita tuangkan ke BAP. Kita nggak masalah jam berapa saja ke sana. Sampai saat ini belum di BAP," ungkap Argo.

Dengam demikian, lanjut Argo, polisi masih menunggu keterangan Novel terkait informasi yang dibeberkannya kr sejumlah media. Polisi pun sudah memberikan daftar pertanyaan kepada Novel. "Nanti kalau sudah diisi dan dijawab kita ambil. Tidak masalah kita sudah sampai seperti itu tapi sampai sekarang belum ada jawaban," kata dia.

Lebih dari tiga bulan lalu, Novel Baswedan mengalami penyerangan berupa penyiraman air keras berjenis asam sulfat atau H2SO4. Dia diserang pada Selasa (11/4) usai menunaikan shalat Subuh di Masjid dekat rumahnya. Dia pun kini menjalani perawatan intensif di Singapura untuk menyembuhkan penglihatannya imbas penyerangan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement