Rabu 02 Aug 2017 15:24 WIB

Pengembangan Geopark Ciletuh Minim Sosialisasi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Karta Raharja Ucu
Suasana objek wisata Curug (air terjun) Sodong di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (23/4). Curug Sodong merupakan salah satu destinasi wisata alam yang terletak di dalam kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
Foto: Antara/Budiyanto
Suasana objek wisata Curug (air terjun) Sodong di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (23/4). Curug Sodong merupakan salah satu destinasi wisata alam yang terletak di dalam kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Upaya pemerintah mengembangkan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu (GNCP), Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, masih minim sosialisasi. Dampaknya, masih banyak warga yang belum mengetahui adanya penilaian yang dilakukan tim assesor dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 1-4 Agustus 2017.

"Hingga sekarang para jurnalis di Sukabumi tidak punya bahan informasi mengenai geopark apalagi masyarakat umum," kata Ketua Sukabumi Journalist Forum (SJF) Fitriansyah Nahrowi, yang juga salah satu wartawan media elektronik di Sukabumi Rabu (2/8). Idealnya lanjut dia informasi mengenai pengembangan GNCP menjadi UNESCO Global Geopark (UGG) ini bisa disebarluaskkan melalui media massa kepada masyarakat.

Namun kata Fitriansyah pengelola GNCP belum pernah satu kali pun memberikan informasi mengenai pengembangan geopark. Sehingga kata dia peran media massa yang berada di Sukabumi belum dianggap penting oleh pengelola GNCP.

Ke depan ungkap Fitriansyah, harus ada perbaikan dalam pemberian informasi kepada masyarakat khususnya melalui media massa. Harapannya kata dia masyarakat Sukabumi bisa mendapatkan informasi mengenai perkembangan GNCP.

Pengurus komunitas wartawan Palabuhanratu, Iyang Sudiharto yang kini bertugas di media Elshinta mengatakan hal senada. Sejak awal pengembangan hingga proses penilaian GNCP informasinya sangat minim, terang dia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Iyos Somantri mengatakan, saat ini komposisi pengelolaan GNCP masih besar di Pemprov Jawa Barat yakni sekitar 60 persen dan Pemkab Sukabumi sekitar 40 persen. Alokasi anggaran dari provinsi masih besar untuk geopark dan pemkab hanya mendukung saja, cetus dia.

Dikatakan Iyos, informasi mengenai geopark berada di Geopark Information Center (GIC) di Palabuhanratu. Namun kini keberadaan GIC untuk sementara ditujukan bagi keperluan penilaian dari tim assesor Unesco.

Ke depan lanjut Iyos, pemkab akan berupaya memberikan informasi kepada media massa dan masyarakat luas. Terlebih General Manager (GM) GNCP adalah Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi Dana Budiman yang kini mendampingi tim penilai.n riga nurul iman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement