REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia, Jihane Tawilah, upaya untuk memerangi campak dan rubella adalah pendorong kuat peningkatan kesehatan ibu dan anak. Karenanya, ia mendukung penuh kampanye imunisasi campak dan rubella atau measles and rubella (MR) yang dilakukan Indonesia.

"Eliminasi campak juga akan menyumbang kepada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dengan target 3,2 di antaranya agar pada 2030 tidak ada lagi kematian bayi dan balita yang sebenarnya dapat dicegah," kata Tawilah, Selasa (1/8).

Selain World Health Organization (WHO), dukungan datang pula dari United Nations Childrens Fund (Unicef). Kepala Perwakilan Unicef Indonesia, Gunilla Olsson, berkomitmen penuh untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam kampanye imunisasi MR.

Ia merasa, kampanye imunisasi sangat penting karena wabah campak dan cacat bawaan saat lahir yang merupakan akibat rubella dapat dicegah. Gunilla menekankan, kombinasi vaksin campak rubella aman, efektif, dan bermanfaat.

"Saat orangtua melindungi anak-anaknya dari berbagai penyakit berbahaya dengan imunisasi, mereka telah melindungi anak-anak lain di sekitarnya dan melindungi masa depan Indonesia," ujar Olsson.

Senada, Deputi CEO Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) yang merupakan penyumbang vaksin, Anuradha Gupta menilai, campak merupakan salah satu penyakit paling menular di manusia. Ia menerangkan, satu korban jiwa jatuh tiap empat menit.

Sedangkan, lanjut Gupta, rubella menjadi ancaman serius dan jika tertular di masa awal kehamilan, bisa mengakibatkan cacat bawaan saat lahir pada otak, jantung, mata dan telinga. Namun, ia menegaskan itu dapat dicegah dengan imunisasi MR.

"Dengan kurang dari satu dolar per dosis, penyakit-penyakit ini bisa dicegah dengan aman dan efektif, GAVI mendukung kampanye dengan memberikan kontribusi 50 persen dari keseluruhan biaya vaksin," kata Gupta.

Ikuti Whatsapp Channel Republika