REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Harga ikan asin di sentra perdagangan Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara mengalami kenaikan sebesar 33,33 persen. "Harga ikan asin ini naik dari Rp 60 ribu per kilogram menjadi Rp 80 ribu per kg," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Hanny Wajong, di Manado, Selasa (1/8).
Hanny mengatakan harga ikan asin mengalami kenaikan sebagai dampak kenaikan harga garam di daerah tersebut. "Harga garam di Sulut dari Rp 4 ribu per kilogram naik menjadi Rp 7.500 per kg," katanya lagi.
Dia menjelaskan harga garam mengalami peningkatan bukan hanya di Sulut, namun secara nasional. Karena itu, katanya pula, harga ikan asin di Kota Manado dan sekitarnya meningkat cukup tinggi.
Dia menjelaskan harga garam naik, karena di daerah sentra produksi garam masuk musim hujan sehingga kurang menghasilkan produk tersebut. Namun, menurutnya, untuk stok garam di Sulut masih mampu memenuhi permintaan masyarakat. "Saat ini stok garam di Sulut hingga satu bulan ke depan," kata dia.
Ia memastikan distributor akan terus memasok garam, sehingga tetap tersedia pada 15 kabupaten dan kota di Sulut.
Semua rumah tangga membutuhkan garam, katanya, sehingga stoknya harus terjaga. "Kami selalu melakukan pemantauan harga sejumlah bahan pokok agar tetap stabil dan terjaga," katanya pula.