Ahad 30 Jul 2017 20:20 WIB

Sebagian Area Pertanian Garut Terancam Kekeringan

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Kekeringan
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Garut, Jawa Barat memetakan beberapa titik areal pertanian di wilayah selatan dan utara Garut yang mengalami ancaman kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Distan berusaha mengimbau petani untuk mengurangi kerugian dari musim kekeringan tahun ini.

Kadistan Kabupaten Garut Tatang Hidayat sudah menerima laporan wilayah-wilayah yang rawan kekeringan. Contohnya, daerah pertanian yang memperoleh perhatian khusus pada musim kemarau merupakan lahan tadah hujan seperti di wilayah utara yakni Cibatu, Malangbong, Limbangan, Leuwigoong dan Banyuresmi. Tak hanya itu, terdapat pula daerah selatan Garut yang seringkali dilanda kekeringan seperti Kecamatan Pameungpeuk, Cibalong dan Cikelet.

"Ada (rawan kekeringan) di utara, selatan juga, namun untuk saat ini belum ada laporan soal kekeringan. Biasanya lahan yang dilanda kekeringan itu sawah (tanaman padi), sawah itu tidak mungkin bisa tanam di lahan tadah hujan," katanya pada wartawan, Ahad (30/7).

Sebagai respons atas potensi kekeringan tersebut, Distan mengatur debit air yang tersedia di irigasi supaya lahan pertanian sawah tetap produktif. Ia sudah membuat surat untuk UPTD Pertanian di masing-masing kecamatan supaya bisa mengatur air irigasi dan memberikan imbauan untuk tidak menanam di lahan yang sulit pasokan air. "Nanti terkait dengan kebijakan antisipasi kekeringan dengan mengatur air, khusus irigasi yang sumbernya memang bagus, baik, cukup, harus dapat dibagi airnya," ujarnya.

Ia juga menyarankan perubahan jenis tanaman bagi lahan yang irigasinya tidak baik atau debit airnya sangat minim. Contohnya, kata dia, petani padi beralih ke palawija seperti jagung, atau kacang-kacangan yang tidak terlalu banyak membutuhkan pasokan air. Adapun bagi areal pertanian yang irigasinya buruk, ia menyarankan supaya tidak melakukan penanaman. "Khusus irigasinya buruk, jelek, jangan mencoba menanam apapun, karena tidak ada airnya, kalau petani memaksa, khawatir akan rugi," ujarnya.

Sebelumnya, BPBD Kabupaten Garut juga memetakan empat Kecamatan yang rawan mengalami kemarau di tahun ini di Kecamatan Leuwigoong, Cibatu, Selaawi dan Cibiuk. Langkah solusi yang diambil BPBD berupa menyiapkan embung air dan pemasangan pompa air bersih supaya kebutuhan air masyarakat tetap terjaga dengan baik.

"Untuk meminimalisasi permasalahan air bersih ini dengan memasang embung air dan pemasangan pompa air di beberapa lokasi," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut, Ade Rusyana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement