Ahad 30 Jul 2017 20:16 WIB

Sumbar Siap Jadi Daerah Pusat Satwa Alam

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dan Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno melepasliarkan harimau Sumatra di Dharmasraya, Sumbar, Sabtu (29/7).
Foto: Sapto andika chandra
Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar dan Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno melepasliarkan harimau Sumatra di Dharmasraya, Sumbar, Sabtu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sumatera Barat siap dijadikan daerah pusat satwa alam, sebagai upaya pelestarian satwa dan flora yang dilindungi di Sumatra. Kebijakan ini hanya perlu menunggu persetujuan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar yang saat ini masih melakukan kajian. 

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebutkan, penetapan Sumbar sebagai pusat satwa alam demi menjaga alam dan lingkungan hidup dalam kaitannya dengan menjaga makhluk Allah. Irwan menilai, kondisi alam Sumatera Barat saat ini dalam kondisi yang masih terjaga. 

Hanya saja, dia mengatakan, ada berbagai ancaman modernisasi dan ancaman pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk ikut melindungi lingkungan mereka.

"Ada pesan Allah dalam Al Qur'an bahwa setiap ciptaannya memiliki setiap makna. Jika ada yang belum diketahui tentu manusia belum tahu maka tetap menjadi perhatian menjaganya setiap makhluk hidup ada peran dan fungsi yang dilakoninya," ujar Irwan, Ahad (30/7).

Ia mengingatkan keberadaan Harimau Sumatra hampir punah. Menurutnya, harimau tidak merusak melainkan manusia yang berulah lebih awal karena menganggu lingkungan hidupnya. 

"Jangan salahkan harimau ngamuk, lalu kita buru dan bunuh," kata dia. 

Irwan juga menyampaikan, pelepasan seekor harimau betina bernama Lioni sebagai langkah awal untuk menjaga kelestarian harimau di Sumatra Barat. 

Pada Sabtu (29/7) kemarin diperingati sebagai Hari Harimau Internasional. WWF seperti dilansir dari Telegraph mencatat ada sekitar 100 ribu harimau di yang hidup di alam bebas pada awal abad 20 namun sekarang hanya ada 3.900 ekor harimau di seluruh dunia. Perburan dan habitat yang hilang mendorong penurunan populasi harimau. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement