REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyebut Simpang Susun Semanggi dengan pencahayaan lampu-lampu Light Emitting Diode (LED) yang dapat diatur merupakan instalasi seni terbesar di DKI Jakarta.
"Simpang Susun Semanggi itu instalansi seni terbesar di Jakarta. Kalau kita lihat banyak kota besar di dunia menampilkan seni di sudut-sudut tempat," ujar Triawan dalam pembukaan Art Jakarta 2017 di Jakarta, Kamis (27/7) malam.
Dengan seni, kata dia, Jakarta dapat menjadi kota yang lebih lunak karena seni dapat memmengaruhi seseorang menjadi lebih baik. Art Jakarta 2017 dengan berbagai karya dan instalasi seni diharapkan menarik lebih banyak pecinta seni pemula.
"Art Jakarta ada instalansi yang sengaja dipasang agar Jakarta menjadi kota lunak penuh hati nurani. Kita kadang lupa seni bisa memengaruhi orang lain," kata dia.
Karya-karya yang dipamerkan dalam perhelatan seni terbesar di Indonesia itu, ucap Triawan, selalu baru dan terinspirasi denyut kehidupan warganya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan sistem pencahayaan di Simpang Susun Semanggi penuh seni dan modern. "Sistem pencahayaan penuh seni, dengan art lighting luar biasa. Sistemnya dikendalikan Jakarta Smart City di Balai Kota," tutur dia.
Memasuki Agustus, pencahayaan Simpang Susun Semanggi direncanakan dipenuhi warna merah dan putih untuk merayakan Hari Kemerdekaan RI. Selain itu, Simpang Susun Semanggi merupakan karya anak muda karena semua pekerja yang terlibat dalam pembangunan berusia kurang dari 40 tahun.