REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seiring mulai bekerjanya Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen Pol Idham Azis, Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengharapkan Idham dapat melakukan terobosan-terobosan dalam melayani publik Jakarta.
"Terobosan itu antara lain menyangkut kenyamanan berlalulintas, keamanan dari aksi kejahatan dan terorisme, hubungan yang kondusif dengan ulama dan tokoh tokoh kritis, pelayanan kepolisian yang bebas pungli, serta meredam aksi tawuran dan premanisme," ujar Neta dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (27/7).
IPW menilai Idham bukanlah orang baru bagi Polda Metro Jaya. Ia pernah bertugas di Depok, Jakarta Barat dan di lingkungan Polda Metro Jaya. Dengan demikian menurut Neta, Idham pasti sangat paham dengan karakteristik dan potensi gangguan keamanan Jakarta.
"Sehingga IPW menilai Idam mampu bekerja lebih baik dibanding dengan kapolda kapolda sebelumnya," lanjut Neta.
Latar belakang Idham yang sudah malang melintang di reserse di wilayah hukum Polda Metro Jaya, menurut Neta akan memudahkannya untuk menata dan membangun sistem keamanan di Ibu Kota. Kapasitas dan kapabilitas Idham dinilai sangat mumpuni dalam hal itu.
"Namun sebagai kapolda baru ada sejumlah tantangan berat yang harus dihadapi Idham," ujarnya.
Pertama kepadatan, kemacetan dan kesemrawutan lalulintas Jakarta. Idham, menurut Neta, perlu melakukan terobosan dan rekayasa lalulintas yang agak ekstrem untuk menghindari kepadatan lalulintas Ibu Kota. Kedua, ketegangan sosial pascapilgub Jakarta menurut Neta tetap perlu dicermati agar tidak menjadi konflik sosial. Ketiga, ancaman terorisme juga tetap harus diantisipasi. Keempat, kejahatan bersenjata api tidak boleh lepas dari perhatian Idham.
Neta menambahkan, kasus novel dan Rizieq Shihab, serta kasus makar yang banyak melibatkan tokoh kritis perlu dijelaskan Idham kepada publik kelanjutannya. Hal ini dilakukan agar ada kepastian hukum.
"Dialog dengan tokoh tokoh masyarakat dan tokoh ulama perlu dilakukan secara intensif agar bisa meredakan ketegangan di ibukota pasca pilgub Jakarta,"