REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku turut serta mengundang Partai Amanat Nasional (PAN) dalam pertemuan dengan partai politik pendukung pemerintah di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/7) kemarin.
"Ya diundang semua, tapi yang ngundang kan bukan saya," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (26/7).
Terkait tidak hadirnya perwakilan dari PAN, ia mengatakan, bisa saja undangan yang diberikan tak sampai ke alamat tujuan atau kemungkinan undangan tersebut sampai namun tak menghadiri pertemuan.
"Bisa saja disebut gak sampai undangannya tapi kan bukan dari saya undangannya. Saya tahunya seluruh partai pendukung itu kita undang. Ya bisa saja ada yang undangannya gak sampai, ada yang sampai tapi gak hadir," jelasnya.
Meskipun PAN sering kali tak mendukung kebijakan pemerintah, Jokowi mengatakan hubungan antara pemerintah dengan PAN baik-baik saja. Jokowi menilai, pertemuan antara pemerintah dengan partai politik koalisi merupakan hal yang biasa. Namun pertemuan tersebut, lanjutnya, terkadang memang diagendakan secara internal.
Dalam pertemuan dengan partai politik tersebut, Jokowi mengatakan tak membahas terkait perombakan kabinet. Pertemuan itu dihadiri oleh perwakilan parpol pendukung pemerintah, yakni PDIP, Golkar, PPP, PKB, Nasdem, Hanura.
Diketahui, dalam pertemuan tersebut membahas Perppu No 1 tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.