Selasa 25 Jul 2017 22:40 WIB

Festival Pulau Penyengat Tarik Perhatian Wisatawan Asing

Peserta menunggu giliran tampil dalam lomba peragaan busana khas Melayu di rangkaian acara Festival Pulau Penyengat, Selasa (23/2). (Antara/Yudhi Mahatma)
Peserta menunggu giliran tampil dalam lomba peragaan busana khas Melayu di rangkaian acara Festival Pulau Penyengat, Selasa (23/2). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Festival Pulau Penyengat Syawal Serantau, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, berhasil menarik perhatian wisatawan mancanegara, terutama dari negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia.

Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang Riono di Tanjungpinang, Selasa (25/7), mengatakan ribuan wisatawan domestik dan mancanegara menyaksikan Festival Pulau Penyengat pada 22-24 Juli 2017.

"Kementerian Pariwisata menargetkan 7.500 wisatawan domestik dan 250 wisman dalam kegiatan kepariwisataan di Pulau Penyengat tersebut," ujarnya.

Festival Pulau Penyengat Syawal Serantau buah kerja sama Dinas Pariwisata Tanjungpinang dan Bank Indonesia, juga dihadiri masyarakat lokal. Kegiatan ini tidak hanya menarik wisatawan belaka, melainkan sebagai upaya melestarikan kebudayaan melayu.

Di tanah tempat lahirnya bahasa Indonesia itu, Riono mengemukakan wisatawan tidak hanya sekadar menyaksikan berbagai acara, melainkan ikut berpartisipasi mengikutinya.

"Ini patut disyukuri, semarak Festival Pulau Penyengat Syawal Serantau tidak hanya dirasakan oleh masyarakat lokal, tetapi dirasakan juga oleh masyarakat luar Pulau Penyengat, termasuk dari negara serumpun, Malaysia, Singapura, dan Thailand," ujar Riono.

Ia menjelaskan Tanjungpinang juga akan menyelenggarakan kegiatan kepariwisataan berskala internasional seperti Festival Bahari Kepri dan Dragon Boat Race. Kegiatan rutin setiap tahun ini akan diselenggarakan secara bersamaan.

"Untuk suksesnya kegiatan tersebut, tentunya butuh dukungan dari Kementerian Pariwisata RI. Kami berharap agar kegiatan itu bisa dilaksanakan guna menarik wisatawan lebih banyak lagi untuk datang ke Kepulauan Riau, dan Tanjungpinang, khususnya," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Adat, Tradisi dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Safaruddin menjelaskan selama tiga hari pelaksanaan Festival Pulau Penyengat Syawal Serantau berbagai lomba telah diadakan, seperti lomba pukul bantal diikuti 48 peserta, lomba nambak itik 80 peserta, lomba dayung sampan 32 peserta, lomba becak hias 27 peserta, lomba masak khas melayu, dan kegiatan klinik sastra diikuti 80 orang.

Untuk lomba seni dan budaya diikuti oleh siswa TK, SD, SMP, dan SMU, seperti lomba pantun 6 group, lomba syarhil gurindam 12 diikuti 6 group, lomba membaca gurindam 12 diikuti 37 peserta, lomba cipta dan baca puisi 13 peserta, lomba berzanji 8 grup, lomba mewarnai 31 orang dan lomba melukis 6 peserta.

Tidak hanya itu, acara ini juga diisi dengan paggelaran pentas seni dari penampilan sanggar dan pertunjukkan wayang cilik, "Muslim Fashion Carnaval", dan bazar makanan khas penyengat serta cinderamata.

"Bagi pemenang lomba kegiatan yang diadakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang diberikan hadiah piala, piagam dengan total hadiah sebesar Rp. 101.400.000. Sedangkan untuk cabang lomba yang diadakan oleh Bank Indonesia, hadiah dan penghargaan diberikan oleh BI," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement