Selasa 25 Jul 2017 13:35 WIB

Pola Korupsi Bergeser dari Hilir ke Hulu

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi korupsi.
Foto: Nationofchange.org
Ilustrasi korupsi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Agus Prabowo menilai, belakangan ini sudah terjadi pergeseran pola korupsi di Indonesia, termasuk dalam pengadaan. Ia berpendapat, korupsi yang dulu terjadi di hilir sekarang sudah terjadi di hulu.

"Dulu korupsi itu terjadi di tingkat eksekusi pengadaannya, sekarang ke hulu, sejak di DPR sudah terjadi itu korupsi," kata Agus di konferensi Modernisasi Sistem Pengadaan Indonesia, Selasa (25/7).

Korupsi, Agus mengatakan, sudah terjadi sebelum ada pengadaan, walau secara mekanisme dan kinerja pengadaan di Indonesia sudah bisa dibilang lebih baik. Karenanya, ia menekankan, LKPP miliki tugas menekan satu dari dua komponen pendorong korupsi, niat dan kesempatan, dengan mempersempit kesempatan korupsinya.

Agus menerangkan, cara terbaik yang bisa dilakukan yaitu dengan membuka setransparan mungkin, sehingga yang harus dikalahkan bukan lagi kesempatan melainkan niatan politikusnya. Ia merasa, jika proses pengadaan di Indonesia dibuka setransparan mungkin, pasti korupsi setidaknya akan berkurang terlebih dulu.

"Mekanisme sudah lebih baik, tinggal niatan politikusnya. Dan kalau semua proses transparan, pasti berkurang itu korupsi," ujar Agus.

Meski begitu, ia menambahkan, saat ini yang masih jadi masalah lain yaitu tender-tender yang terjadi dalam pengadaan barang atau jasa di Indonesia. Menurut Agus, tender itu sendiri memang tidak atau belum bisa dihilangkan, mengingat banyak barang yang belum ada di pasar Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement