REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kapolda Lampung Irjen Pol Sudjarno mengatakan bahwa pihaknya mendeteksi adanya sejumlah daerah yang rawan disusupi oleh para penyebar paham radikal. "Banyak daerah yang rentan paham radikal, di antaranya Kabupaten Pringsewu, Tanggamus, Lampung Tengah dan Kota Bandarlampung," kata dia di Polda Lampung, Bandarlampung, Selasa (25/7).
Menurut dia, sejumlah daerah tersebut telah masuk dalam pemantauan intensif untuk mengantisipasi adanya pihak-pihak yang berencana melakukan aksi teror. Untuk melakukan pengawasan di sejumlah daerah rawan tersebut, Polda Lampung bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Daerah, Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah dan Densus 88.
Ia menambahkan, keberadaan para simpatisan paham radikal juga tidak luput dari pengawasannya. "Keberadaan simpatisan terus kami pantau," katanya.
Dalam upaya mencegah paham radikal berkembang di tengah masyarakat, Polda Lampung terus gencar melakukan upaya kontraradikal melalui langkah preventif dan preentif. "Kami bentuk unit intelijen sebagai deteksi dini. Lalu kami bentuk juga unit binmas untuk melakukan langkah preventif," katanya. Polisi juga merangkul pihak-pihak dari kelompok moderat dan kelompok garis keras serta bekerjasama dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk melakukan pendekatan kontraradikalisasi di Lampung.