Senin 24 Jul 2017 02:14 WIB

Presiden akan Cek Proyek Program Sejuta Rumah di Semua Kota

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo
Foto: AP/Bullit Marquez
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengunjungi Kelurahan Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Ahad (23/7). Di sana, Jokowi meninjau proyek Program Sejuta Rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan DP 1 persen.

"Di lokasi ini dibangun 1.147 rumah, sudah selesai dibangun 700 dan laku keras, yang antri banyak sekali," kata Jokowi.

Melihat antusiasme tersebut, Presiden menyatakan akan terus meninjau proyek Program Sejuta Rumah. Sebelumnya, Presiden telah meninjau proyek tersebut di sejumlah daerah, seperti Karawang, Tangerang, dan Balikpapan.

"Semua kota akan saya lihat semuanya, ini semua sudah bergerak. Nanti kalau peminatnya banyak, masyarakat ingin subsidi, kita //tambahin// lagi tahun depan," kata Presiden.

Tujuan penambahan pemberian subsidi ini tak lain adalah untuk mewujudkan cita-cita pemerintah dalam meningkatkan jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki rumah.

"Arahnya ke sana subsidi pemerintah, DP 1 persen dan bantuan uang muka," katanya.

Meski rumah bersubsidi dengan harga terjangkau, namun Presiden memuji kualitas bangunan dari rumah tersebut. Hal ini, lanjut Presiden, tak lepas dari peran pengawasan dari pemerintah daerah setempat.

"Tadi saya lihat kualitasnya dibanding yang lain-lain, saya lihat ini yang paling bagus. Mungkin karena ini diawasi Pak Bupati dan Pak Gubernur," ujar Presiden.

Selain itu, Presiden juga menyatakan bahwa sasaran konsumen dari rumah murah ini adalah mereka yang berpenghasilan antara Rp 3 hingga 4 juta. Sehingga biaya angsuran setiap bulannya cukup ringan jika dibandingkan dengan biaya sewa rumah sebesar Rp 600 ribu per bulan.

"Cicilan untuk 15 tahun, kurang lebih Rp 900 ribu per bulan, kalau yang 20 tahun bisa Rp 780 ribu per bulan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement