REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Ahli biokimia dari Amerika Serikat Bruce Alberts mengatakan, Indonesia memiliki banyak ilmuwan muda berbakat, yang perlu mendapatkan dukungan dan peluang baik untuk berkarya. "Indonesia sangat menarik. Kalian memiliki banyak ilmuwan muda yang luar biasa, kita perlu memberikan mereka kesempatan yang lebih baik," katanya di Ambon, Sabtu (22/7).
Bruce Alberts adalah seorang ahli biokimia, Presiden Akademi Sains Nasional Amerika Serikat (National Academy of Sciences - NAS) periode 1993-2005, dan utusan khusus sains untuk Indonesia oleh Presiden Barack Obama pada 2009-2011. Sebelum menjabat sebagai Presiden NAS, Alberts menghabiskan lebih dari 30 tahun kariernya sebagai seorang peneliti. Buku "Molecular Biology of the Cell" karyanya bersama enam peneliti lainnya menjadi buku ajar yang digunakan oleh banyak universitas di berbagai belahan dunia.
Dikatakannya, kebanyakan dari ilmuwan muda Indonesia mendapatkan gelar doktor dari negara lain, seperti Jerman, Jepang Inggris dan lainnya. Mereka tetap kembali ke tanah airnya dan menjadi profesor muda di berbagai universitas, walaupun tahu bahwa total pendanaan untuk penelitian di bidang sains di negaranya sangatlah kecil, bila dibandingkan dengan di negara lain.
"Sangat penting bagi masa depan Indonesia untuk memiliki ilmuwannya sendiri, mereka membantu pemerintah dalam membuat keputusan," ujar Alberts.
Para ilmuwan muda, kata Alberts lagi, perlu didukung dengan diberikan kesempatan untuk mendapatkan sumber daya bagi penelitian mereka selanjutnya. Jika ada dukungan bagi para ilmuwan untuk terus mengembangkan sains, maka dengan sendirinya Indonesia akan berkembang menjadi negara yang besar di bidang ilmu pengetahuan.
Karena itu, guna mendorong perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia, Amerika Serikat melalui NAS memberikan kesempatan bagi para ilmuwan untuk terlibat dalam kompetisi ilmiah terbuka. Melalui kompetisi yang tidak membatasi usia peserta tersebut, para ilmuwan diberikan peluang untuk memperoleh bantuan sumber daya pendanaan penelitian ilmiah, sehingga mereka tidak lagi membandingkan nilai yang dimiliki dengan negara lainnya.
"Kalian memiliki banyak orang muda berbakat. Kami telah mengembangkan program untuk memberikan penghargaan kepada ilmuwan, mereka bisa mendapatkan sumber daya di negaranya tanpa membandingkan dengan pendanaan yang didapatkan oleh ilmuwan di negara lain," ucapnya.