Sabtu 22 Jul 2017 11:25 WIB

Presiden Jokowi Bernostalgia di UGM

Presiden Joko Widodo
Foto: EPA/Made Nagi
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Joko Widodo bernostalgia di Kampus UGM saat dia menghadiri acara Kongres ke-9 Pancasila di Yogyakarta. "Memasuki halaman yang kita pakai untuk acara ini saya ingat. Ingat kalau pagi-pagi datang kuliahnya belum dimulai, saya belajarnya di bawah pohon di sebelah ini," kata Jokowi dalam sambutannya di Balairung UGM Yogyakarta, Sabtu (22/7) pagi.

Jokowi menunjuk salah satu titik lokasi tempat dia belajar di wilayah itu, yaitu di tangga depan Balairung UGM. Kepala Negara sempat berkelakar mengenai kawasan yang sering dia jadikan tempat nongkrong

"Jadi kalau mau jadi presiden, belajarnya di situ, di tangga ini. Ini tangga keramat ini," ujar Jokowi disambut tawa para hadirin yang terdiri dari beberapa mahasiswa, pelajar dan akademisi.

Presiden juga mengatakan UGM memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan RI. Selain itu dalam sambutannya, Jokowi mengatakan perkembangan teknologi di dunia berubah begitu pesat mulai dari transportasi hingga keuangan dan media.

Presiden menjelaskan generasi Y yang hadir sudah menggunakan kecanggihan teknologi secara digital. Generasi Y, ia menambahkan, menjadi sumberdaya manusia yang berpotensi untuk dikembangkan sekaligus pasar yang besar.

Jokowi mengingatkan agar perubahan-perubahan itu jangan sampai menggerus karakter bangsa. "Pancasila itu sangat-sangat penting sekali untuk memperkuat karakter bangsa Indonesia. Sangat penting sekali dan kita bersyukur kita sekarang sudah punya Pancasila dan kita bersyukur bahwa komitmen kita berpancasila sudah bulat," ujar Presiden.

Usai menghadiri Kongres Pancasila, Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo menghadiri pembukaan Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional PGRI di Hotel Sahid Jaya, Kabupaten Sleman. Kemudian pada Sabtu siang, Presiden pun akan meresmikan pembangunan Museum Muhammadiyah di Yogyakarta sebelum bertolak ke Semarang, Jawa Tengah untuk melanjutkan rangkaian kunjungan kerja.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement