Sabtu 22 Jul 2017 09:55 WIB

Pembangunan Sekolah di Perbatasan Malaysia Terkendala Lahan

[Ilustrasi] Siswa belajar dengan duduk dilantai dan berbaring saat menerima pelajaran di SMAN Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kaltara, 29 Juli 2015. Siswa pada salah satu sekolah di wilayah perbatasan RI-Malaysia ini terpaksa belajar dengan duduk dan berbaring di lantai karena belum memiliki bangku belajar.
Foto: Antara/M Rusman
[Ilustrasi] Siswa belajar dengan duduk dilantai dan berbaring saat menerima pelajaran di SMAN Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kaltara, 29 Juli 2015. Siswa pada salah satu sekolah di wilayah perbatasan RI-Malaysia ini terpaksa belajar dengan duduk dan berbaring di lantai karena belum memiliki bangku belajar.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terkendala pengadaan lahan untuk pembangunan sekolah menengah kejuruan (SMK) berasrama atau sekolah garis depan (SGD) di wilayah perbatasan RI-Malaysia. 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltara Sigit Muryono di Tanjung Selor melalui pesan singkatnya, Jumat (22/7) menjelaskan, Pemprov Kaltara mengupayakan pembangunan SMK berasrama melalui tahun anggaran 2019. Hal ini juga sesuai dengan janji pemerintah pusat. 

Namun, ada kendala ketersediaan lahan untuk lokasi pembangunannya. Karena itu, Sigit mengatakan, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie telah menekankan untuk persediaan lahan terlebih dahulu. 

Pemprov Kaltara telah mengusulkan pembangunan SMK berasrama atau SGD sejak dulu dan kembali disinggung pada saat Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan. Tetapi harus menunggu hingga 2019 akibat ketersediaan lahan masih menjadi kendala utama. 

"Kalau sudah ada lahannya tentunya lebih mudah mengusulkannya ke pemerintah pusat," ujar Sigit Muryono.

Sambil menunggu ketersediaan lahan, dia mengatakan, Pemprov Kaltara fokus merevitalisasi 18 SMK yang ada di daerah itu. Menurut dia, sejumlah SMK di Kecamatan Krayan dan Seimenggaris Kabupaten Nunukan kondisi gedungnya memprihatinkan. 

Lahan puluhan SMK di Provinsi Kaltara pun masih didata untuk memperjelas profil dan status kepemilikannya. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement