Jumat 21 Jul 2017 12:04 WIB

Warga Kolong Tol Minta Perlindungan Anies, Ini Kata Djarot

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nur Aini
Sejumlah gubuk liar memadati kolong tol Kalijodo, Jakarta, Rabu (7/6)
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah gubuk liar memadati kolong tol Kalijodo, Jakarta, Rabu (7/6)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menanggapi warga Kampung Walang yang meminta bantuan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno agar tidak digusur. Warga Kampung Walang tersebut tinggal di kolong Tol Sedyatmo Jakarta Utara.

"Nggak apa-apa. Minta perlindungan kan boleh. Tapi kalau melanggar aturan masak dilindungi. Kan gitu," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Jumat (21/7).

Djarot mengatakan sudah meminta izin ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) untuk merawat kolong-kolong tol yang sebetulnya menjadi ranahnya Jasa Marga. Menurutnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono malah mengucapkan terima kasih karena Pemprov DKI Jakarta ikut menjaga dan merawat kolong tol.

"Karena itu kan kalau dibuat jadi hunian saya sampaikan dan kalau terjadi kebakaran yang berbahaya itu jalan yang di atas itu. Itu pernah terjadi beberapa tahun yang lalu. Kebakaran atasnya bahaya konstruksinya. Saya sudah sampaikan kepada Pak Menteri dan disambut baik," ujarnya.

Selain itu, Pemprov menyampaikan secara tertulis dan lisan untuk menjaga dan memanfaatkan kolong tol secara baik. Lokasi tersebut dapat dijadikan tempat parkir yang tertata dengan baik.

"Dengan cara seperti itu maka tidak ada oknum-oknum yang bermain di situ, ini pengalaman. Pengalaman seberangnya Kalijodo itu kan untuk parkir truk-truk kan itu dimanfaatkan dan terbukti disewakan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement