REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Posisi Kapolda Metro Jaya, kini akan diduduki oleh Irjen Idham Azis, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. Idham menggantikan posisi M Iriawan, yang saat ini akan dipromosikan untuk menjadi Asisten Operasi Polri.
Kepolisian Republik Indonesia melakukan rotasi terhadap beberapa pejabat. Beberapa nama pejabat yang menempati jabatan baru tertera dalam surat telegram Kapolri nomor ST/1768/VII/2017. Kini, Idham akan disibukkan menjaga ibukota.
Polisi kelahiran 30 Januari 1963 itu, pernah juga menjadi seorang Kapolda Sulawesi Tengah. Pengalamannya di Densus 88, memiliki sejarah yang membanggakan. Kala itu, ia mampu meluluhkan teroris bom Bali, Dr Azhari, dan komplotannya di Batu, Jawa Timur, pada November 2005.
Idham termasuk anggota mendapat kenaikan pangkat cukup cepat, apalagi pasca melumpuhkan Dr Azhari, ia bersama Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Rycko Amelza Dahniel, mendapatkan penghargaan khusus dari Kapolri, yang saat ini masih dijabat oleh Jenderal Sutanto.
Jabatan terakhirnya di Densus 88 ini adalah sebagai Wakadensus pada 2010, kemudian menjadi Kapolda Sulawesi Tengah 2014-2016, hingga ia menempati posisi sebagai Kadiv Propam Polri. Penugasannya di Polda Metro Jaya kali ini, bukan hal baru bagi Idham. Pada 2009, ia menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum.
Ia menempati berbagai posisi di Polda Metro Jaya mulai dari Kanit VC Sat Serse Umum Dit Serse Polda Metro Jaya pada 1999, dan Kasat I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada 2002. Ia juga pernah menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat pada 2008.
Posisi Idham Aziz kini digantikan Brigjen Martuani Sormin sebelumnya menjabat Kapolda Papua Barat. Sedangkan Iriawan promosi menjadi Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops).
Namun, karirnya bukan hanya memberantas teroris. Dia juga pernah menjadi petinggi Mabes Polri. Kala itu menjabat Direktur Tindak Pidana Korupsi (Dir Tipikor) pada tahun 2013. Dia menggantikan Brigjen Noer Ali.