REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kota Sukabumi menargetkan sebanyak 88 ribu anak berusia sembilan bulan hingga 15 tahun mendapatkan vaksin Measles Rubella (MR). Rencananya, pemberian imunisasi MR ini akan dilakukan pada Agustus dan September mendatang.
''Saat ini sosialisasi digiatkan mulai dari tingkat kementerian, provinsi, hingga kabupaten/kota,'' terang Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Ritanenny kepada wartawan Kamis (20/7). Hal ini disampaikan di sela-sela pertemuan dan koordinasi persiapan kampanye imunisasi vaksin MR di aula Bank Jabar Banten Kota Sukabumi.
Dinkes terang dia tidak hanya menyiapkan sebatas logistik melainkan kesiapan masyarakat dalam menerima program imunikasi. Pasalnya, lanjut dia pemberian vaksin MR ini baru dilakukan karena sebelumnya hanya dikenal imunisasi campak.
Menurut Rita, saat ini vaksin campak digabungkan vaksin MR. Upaya persiapan yang dilakukan ujar dia yakni sumber daya manusia (SDM) untuk sosialisasi dan teknis pelaksanaan dengan mengikuti berbagai pelatihan. Contohnya lanjut dia pada Kamis ini digelar sosialisasi dengan masyarakat yang terdiri atas satuan kerja perangkat daerah (SKPD), sektor swasta, rumah sakit, sekolah, kecamatan hingga kelurahan.
Rita mengungkapkan, pemkot memandang perlu adanya informasi kepada masyarakat supaya tidak terjadi pemahaman yang salah mengenai imunisasi MR. '' Dengan adanya sosialisasi, kami menargetkan sebanyak 95 persen anak dapat memperoleh imunisasi MR,'' terang dia.
Awalnya lanjut Rita, jumlah anak yang menjadi sasaran mencapai sebanyak 79 ribu orang. Namun sambung dia berdasarkan data di lapangan baik puskesmas dan kecamatan/kelurahan jumlah sasaran imunisasi mencapai 88 ribu anak.
Rita menerangkan, pelaksanaan imunisasi MR dilakuukan pada Agustus dan September. Rinciannya ujar dia pada Agustus dilakukan di sekolah dan September di posyandu dan madrasah
Pemberian vaksin MR ini lanjut Rita sangat penting untuk anak-anak. Ketika menjadi calon ibu misalnya kata dia mereka bisa kebal dari serangan virus rubella. '' Kalau tidak terimunisasi anaknya bisa gangguan penglihatan, tuli, dan jantung,'' imbuh dia.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sukabumi sekaligus Komisaris Daerah Kejadian Ikutan Pascaimunisasi Jeffry Pattisahusiwa menambahkan, pemberian vaksin ini dilakukan pada Agustus dan September. ''Pada Oktober 2017 nanti vaksin campak mulai ditarik dan digantikan dengan vaksin MR,'' cetus dia.
Tujuan pemberian vaksin ini kata Jeffry yakni bisa mengeliminasi campak pada 2020 dan mengurangi kejadian rubella yakni penyakit yang terjadi pada ibu hamil yang melahirkan bayinya dengan kecacatan. Oleh karena itu ungkap dia masyarakat harus mendukung adanya imunisasi ini untuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz mengatakan, ke depan pemkot akan menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai rencana imunisasi MR pada Agustus nanti.'' Ada sebagian warga yang baru mengenal rubella dan kami harapkan bisa tersosialisasi dengan baik,'' kata dia.