REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Head of Police Liaison Section of Taiwan (Kadiv Humas) Kolonel Polisi Jay Li mengungkapkan, pengungkapan sabu di anyer dan pengejaran Kapal Wanderlust tidak lepas dari kerja sama yang apik dari kepolisian dia negara, yakni Indonesia dan Taiwan. "Jika anda ingin tahu kunci pengungkapan sabu ini, salah satunya karena Herimen (Nama Panggilan Kapolresta Depok, Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan)," kata Jay saat ditemui di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Kamis (20/7).
Menurut Jay, kerja sama yang cukup baik terbangun antara kepolisian Indonesia dengan Kepolisian Taiwan. Hal itu juga didukung dengan pengalaman kerja sama yang baik terkait berbagai kasus cybercrime. "Kami bertukar informasi terkait semua kasus kriminal bukan hanya soal obat narkoba," kata dia.
Pimpinan negara, menurut Jay menekankan dan memberi perhatian besar pada kasus narkoba. Oleh karena itu, kerja sama Polri dan Kepolisian Taiwan bisa bekerja sama dengan baik.
Kapolresta Depok Komisaris Besar Polisi Herry Heryawan, menyebut kepolisian berperan besar dalam pengungkapan kasus sabu ini. Pasalnya, yang memberikan informasi dalam pengungkapan ini adalah kepolisian Taiwan. "Kapalnya dilacak sama negara ini (Taiwan) dan memberi informasi kepada saya, kepada polisi Indonesia dan kami sudah bekerja sama untuk waktu yang cukup lama sekitar dua bulan," kata Herry yang mendampingi Jay.
Sebelumnya Polisi bekerja sama dengan Bea Cukai berhasil mengamankan kapal dengan nama Wanderlust di perairan Mapor-Tanjung Berakit, Batam, Sabtu (15/7) sekitar pukul 07.00 WIB. Lima ABK kapal itu yang juga merupakan warga Taiwan juga ditangkap.
Kapal itu merupakan kapal besar pembawa sabu satu ton sebelum sampai di Anyer. Untuk sampai di Anyer, pengangkutan dilanjutkan dengan perahu karet dimana empat pelaku penjemput di Anyer juga telah ditangkap terlebih dahulu.