Rabu 19 Jul 2017 18:34 WIB

Polisi Tembak Pengedar Sabu Jaringan Malaysia

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Narkoba (Ilustrasi)
Foto: CORBIS
Narkoba (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menembak mati satu pengedar narkoba yang diketahui sebagai anggota jaringan narkoba asal Malaysia. Polisi juga menangkap seorang pelaku lainnya dalam keadaan hidup. Penangkapan dilakukan pada Senin (17/6) kemarin.

"Pelaku yang ditembak mati berinisial J, sedangka yang berhasil ditangkap adalah M," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (19/7).

Argo melanjutkan, dalam kasus ini pihaknya juga masih mengembangkan apakah ada pelaku lain. Mengingat jaringan mereka sudah cukup lama mengedarkan barang haram ini.

"Masih terus kami kembangkan dari pelaku yang berhasil ditangkap," ucapnya.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta mengungkapkan, penyidik sudah melakukan pengintaian selama satu minggu setelah mendapatkan informasi dari masyarakat. Pengintaian itu dilakukan atas adanya kecurigaan bandar narkoba yang tinggal di Apartemen Season City, Jakarta Barat.

"Kita intai dan akhirnya berhasil menangkap pelaku J, disana kita sita 6.5 Kg sabu," katanya.

Menurutnya, J merupakan pemain lama dalam kasus narkoba. J merupakan jaringan Aceh dan menyelundupkan barang melalui jalur laut dari Malaysia ke Batam. Setelah itu, barang haram tersebut dikirim melalui jalur darat ke Jakarta.

"Mereka naik angkutan umum dan ditenteng sampai Jakarta," ujarnya lagi.

Setelah menangkap J, polisi langsung mengembangkan dan menangkap M yang berada di Apartemen untuk mengambil sabu.  "Akhirnya mereka berdua kami bawa untuk menangkap seorang bernama Ramdan yang disebutkan J sebagai pemasoknya," tegasnya.

Saat berada di BKT Jakarta Timur pelaku mencoba merebut pistol petugas untuk melarikan diri. Akibatnya, anggota Ditnarkoba langsung menembak J.

"Kita berhasil mengamankan buku tabungan dengan jumlah rekeningnya mwncapai Rp1,5 miliar, tiga unit mobil, satu unit apartemen dan juga beberapa ponsel," kata Nico.

Nantinya, penyidik akan melakukan koordinasi dengan pihak perbankan untuk menelusuri dana dalam jaringan ini. Penyidik juga akan berkordinasi dengan pihak kepolisian Batam mengenai potensi jaringan narkoba di wilayah tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement