Selasa 18 Jul 2017 21:13 WIB

Seorang Polisi Sibolga Dua Kali Positif Konsumsi Narkoba

Rep: Issha Harruma/ Red: Ratna Puspita
Ilustrasi Penangkapan Bandar Narkoba
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Penangkapan Bandar Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, SIBOLGA -- Personel Polres Sibolga, Sumatra Utara, yang ditangkap karena diduga terlibat peredaran narkoba ternyata sudah lama menunjukkan keterkaitannya dengan barang haram itu. AKP HS diketahui pernah dua kali menjalani tes urine dan seluruh hasilnya positif narkoba.

"Dia tes urine sebelumnya, dua kali selalu positif (narkoba)," kata Kapolres Sibolga Ajun Komisaris Besar Benny Hutajulu, Selasa (18/7). Benny mengatakan, tes itu dilakukan secara mendadak. Dari hasil tes tersebut, AKP HS diduga sebagai pengguna narkoba.

Pria yang menjabat Kasubbag bin Ops Bag Ops Polres Sibolga itu tertangkap tangan membuang sejumlah narkoba saat polisi menyergap mobil yang membawanya, Senin (17/7) sekitar pukul 00.30 WIB. Dia diamankan di sebuah kafe di Sihaporas Nauli, Pandan, Tapanuli Tengah (Tapteng) bersama seorang warga, yakni ASH (52), warga Lubuk Tukko, Pandan.

Benny mengatakan, Polres Sibolga akan terus melakukan tes mendadak terhadap personel kepolisian. Dia menegaskan, Polri terus berkomitmen untuk memberantas peredaran narkoba, termasuk ke internal kepolisian. "Sesuai perintah pimpinan, kami bersih ke dalam, hajar ke luar," ujar dia.

Dalam penangkapan itu, petugas menyita sabu yang dibungkus plastik biru dan tisu, sebungkus rokok berisi sabu yang juga dibalut potongan plastik biru, satu plastik klip berisi sembilan potongan plastik biru berisi sabu, sebungkus rokok berisi potongan plastik putih, satu timbangan digital, dua alat isap sabu atau bong dari botol plastik, dan dua ponsel.

AKP HS diamankan setelah didapati melemparkan sesuatu saat menuju kamar mandi di kafe tersebut. Setelah diperiksa yang dibuangnya ternyata satu paket sabu dibungkus potongan plastik warna biru yang dibalut tisu. 

(Baca juga: Anggota Polri Kembali Terlibat Peredaran Narkoba)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement