Selasa 18 Jul 2017 09:15 WIB

'Sleman Temple Run' akan Jadi Agenda Tahunan

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andri Saubani
Peserta berlari melintasi kawasan situs Candi Barong, Desa Sambirejo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (16/7).
Foto: ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Peserta berlari melintasi kawasan situs Candi Barong, Desa Sambirejo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (16/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Gelaran Sleman Tempe Run 2017 telah selesai diselenggarakan. Mengambil garis awal dan akhir di situs Tebing Breksi, Sleman Temple Run sukses menarik minat pelari dari dalam dan luar negeri.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih mengatakan, terdapat 570 orang yang mengikuti gelaran ini. Ia menekankan, jumlah itu melebihi target awal yaitu 500 orang.

"Termasuk, 15 orang dari luar negeri seperti AS, Australia, Filipina, India, Inggris, Jerman, Kenya, Malaysia, Perancis dan Selandia Baru," kata Sudarningsih melalui rilis yang diterima Republika, Selasa (18/7).

Bupati Sleman, Sri Purnomo, turut mengibarkan bendera yang meresmikan dimulainya lari yang mengambil lokasi di Tebing Breksi tersebut. Ia memberikan apresiasi kepada semua peserta Sleman Temple Run 2017.

"Ini akan menjadi event sport tahunan di kabupaten dengan jumlah peserta yang tentunya diharapkan semaki bertambah dalam setiap pelaksanaannya," ujar Sri.

Peserta atas nama Panataran tercatat sebagai peserta pria tertua (75) dan Hesti Rahsito Murni sebagai peserta wanita tertua (67). Sedangkan Ednanda Brian Purnama, tercatat sebagai peserta pria termuda(13) dan Clarisse Wihono sebagai peserta wanita termuda (14).

Pelari Kenya, Samson Karega Kamau, dan Erni Ulatningsih menjadi wanita di kategori 25 kilometer. Kategori 13 kilometer dimenangkan Muhammad Alwi Bashori dan Ambar Winarsih. Tercatat 567 orang sukses mencapai garis akhir, termasuk peserta tertua pria dan wanita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement