Ahad 16 Jul 2017 15:41 WIB

Mensos Dorong Pemuda Nikahi Nenek untuk Lanjutkan Sekolah

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendorong agar Selamet Riyadi, pemuda usia 16 tahun yang menikahi Rohaya (71) agar melanjutkan sekolahnya. "Kami tetap mendorong mau mengikuti kejar paket dan mau melanjutkan sekolah, karena Selamet ini drop out kelas dua SD," kata Khofifah di Jakarta, Ahad (16/7).

Mensos mengatakan, terkait dengan perlindungan permukiman, Kemensos akan melakukan penilaian. Selamet bersama Rohaya merupakan warga negara yang kondisinya butuh perlindungan sosial, namun rumah mereka masih berlantai tanah.

"Saya minta ke satuan bakti pekerja sosial untuk lakukan asessment supaya keluarga ini mendapatkan rumah layak huni jadi tetap bagian dari perlindungan sosial mereka kita akan intervensi," kata dia.

Dia juga meminta khususnya kepada media agar tidak terus memviralkan berita mengenai kedua pasangan beda usia tersebut karena dikhawatirkan akan menjadi contoh bagi yang lain.

Mensos sebelumnya menyesalkan pernikahan di bawah umur yang terjadi di Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Provinsi Sumatra Selatan.

Warganet sempat heboh menyusul video pernikahan Rohaya, seorang nenek berusia 71 tahun, dengan Selamat Riyadi, anak berusia 16 tahun. Video tersebut menjadi viral dan tersebar berantai melalui berbagai jejaring media sosial dan aplikasi percakapan atau chating.

"Setelah dicek oleh tim dari Kementerian Sosial, ternyata mereka menikah dibawah tangan sehingga dipastikan tidak memiliki buku nikah. Sesuai dengan perkiraan awal saya, karena kalau menikah melalui Kantor Urusan Agama (KUA) jelas tidak mungkin karena mempelai prianya masih dibawah umur," ujar Khofifah.

Khofifah menuturkan, berdasarkan undang-undang Nomor 1 Tahun 1974, batas perkawinan minimal bagi pria adalah 19 tahun dan perempuan 16 tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement