REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi kembali mengamankan jaringan internasional pengedar narkotika jenis sabu-sabu. Sebanyak satu ton sabu berhasil diamankan dari warga negara Taiwan di Jalan Anyer Raya, Serang, Banten pada Rabu (12/7) dini hari WIB. "Pengungkapan satu ton sabu-sabu ini adalah keberhasilan yang didahului dengan penyelidikan lebih dari dua bulan untuk melakukan pengungkapan, penangkapan serta penyitaan," ujar Kabagpenum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (13/7).
Lebih lanjut, Analis Kebijakan Madya Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Slamet Pribadi menjelaskan, bagaimana barang haram tersebut bisa sampai ke tangan para konsumennya. Serta bagaimana juga keberadaan mereka amat licin dan gelap sehingga tiap kali pengungkapan membutuhkan penyelidikan yang panjang. "Bagaimana mereka mengedarkan narkotika sampai ke tangan konsumen, yang harus kita ketahui bahwa jaringan itu bekerja dengan sistem tertutup atau sistem sel," ungkap Slamet.
Jaringan pun memiliki rutenya, yakni jaringan ke atas dan jaringan ke bawah. Maksudnya, terang mantan Kabid Humas BNN ini ada bandar besar, bandar sedang, bandar kecil, sampai kurir-kurir dan pemakainya. "Yang kedua, sebagian besar peredaran gelap narkotika di sel Indonesia dilakukan melalui laut. Bahkan angka di BNN tercatat sekitar 80 persen peredaran narkotika dilakukan melalui laut," ujar dia.
Cara pengoprasiannya dari negara produsen mampir ke negara lain, kemudian sampai ke Indonesia terutama di daerah-daerah Kepulauan. Setelah mereka bersandar di tengah laut itu kemudian akan dijemput oleh perahu-perahu kecil. "Imbauan dari kita soal narkotika karena di situ ada nelayan, masyarakat pantai maka perlu kerja sama efektif antara aparat yang berkaitan dengan pantai dan laut kemudian kerjasama efektif antara nelayan, masyarakkat pantai dan petugas yang berkaitan dengan laut dan pantai," tuturnya.
Selain itu juga lanjut Slamet diharapkan agar masyarkat nelayan menyimpan kontak-kontak kepolisian setempat. Sehingga, manakala mereka mengetahui adanya penurunan narkotika di kapal besar di tengah laut menuju kapal kecil dapat segera menghubungi petugas.