Rabu 12 Jul 2017 21:37 WIB

Sumut akan Miliki Jalur Layang Kereta Api Seperti Jakarta

Rep: Issha Haruma/ Red: Dwi Murdaningsih
KA KUALANAMU. Petugas memeriksa kereta api yang tiba di Pelabuhan Belawan Medan, Sumut, Kamis (29/8). Kereta api berkapasitas 172 tempat duduk buatan Woojin Korea Selatan dipesan PT Railink dengan anggaran Rp 160 miliar untuk pelayanan transportasi penumpa
Foto: ANTARA FOTO
KA KUALANAMU. Petugas memeriksa kereta api yang tiba di Pelabuhan Belawan Medan, Sumut, Kamis (29/8). Kereta api berkapasitas 172 tempat duduk buatan Woojin Korea Selatan dipesan PT Railink dengan anggaran Rp 160 miliar untuk pelayanan transportasi penumpa

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre I Sumatra Utara terus mengebut pembangunan fisik jalur layang kereta api. Jalur layang ini dirancang untuk melayani tiga rute kereta api di Sumut.

Pejabat Pembuat Komitmen Wilayah II Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Sumbagut M Yusuf mengatakan, jalur layang tersebut akan melayani rute Medan-Belawan, Medan-Binjai dan Medan-Bandar Khalipah (Deli Serdang).

"Targetnya jalur layang ini selesai pada tahun 2018. Untuk operasionalnya kemungkinan pada semester kedua 2019," ‎kata Yusuf, Rabu (12/7).

Jalur layang Medan-Belawan akan membentang sepanjang ‎6 km. Sementara untuk Medan-Binjai sepanjang 1,6 km dan ‎Medan-Bandar Khalipah 10,8 km. Yusuf mengatakan, saat ini, pengerjaan jalur layang Medan-Bandar Khalipah sudah mencapai kawasan Mandala.

Sedangkan yang menuju Belawan, pengerjaannya telah sampai di Pulo Brayan. Dan untuk rute Medan-Binjai, baru dalam tahap pemasangan tiang fisik jalur layang kereta api. Jika telah selesai, maka Medan menjadi kota kedua di Indonesia yang memiliki jalur layang kereta api setelah Jakarta.

"Pemasangan rel dijadwalkan 2019 di semester I selesai. Paling cepat September 2019, jalur kereta api layang dapat dioperasikan," ujar Yusuf.

Selain pembangunan jalur layang, Yusuf mengatakan, PT KAI Divre I Sumut juga terus melakukan pengerjaan fisik jalur rel ganda di Sumut. Rel ganda ini akan dibangun dari bandara Kualanamu hingga Bandar Khalipah.

Pengerjaan proyek ini, lanjutnya, sempat dihentikan sementara selama masa angkutan Lebaran 2017 lalu. Namun, saat ini, proyek tersebut telah dikerjakan kembali.

"Untuk progresnya sudah mencapai sekitar 70 persen," kata Yusuf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement