Rabu 12 Jul 2017 07:00 WIB

Indonesia dan Singapura Ciptakan Perdamaian Kawasan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agus Yulianto
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menegaskan, Indonesia dan Singapura sebagai negara bertetangga berkomitmen untuk bekerja sama yang positif dan produktif menciptakan perdamaian, keamanan dan stabilitas di wilayah kawasan.

Hal ini disampaikan Jendral Gatot ketika bertemu Panglima Angkatan Bersenjata Singapura SAF (Singapore Armed Forces) Lieutenant General Perry Lim di Sidang ke-20 CARM-INDOSIN HLC (Combined Annual Report Meeting Indonesia-Singapore High Level Committee) 2017 di Jakarta, Selasa (11/7). Jendral Gatot selaku Ketua HLC Indonesia dan Lieutenant General Perry Lim selaku Ketua Delegasi HLC Singapura.

Gatot mengatakan, kerja sama militer dalam pertemuan HLC merupakan kegiatan yang sangat strategis, khususnya di kawasan Asean. Selain mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan, pertemuan ini, lanjut Gatot, juga membahas kerja sama militer kedua negara. Kerja sama yang tetap disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis serta memberikan citra positif terhadap Indonesia dan Singapura di kancah Internasional.

"Kerja sama militer Indonesia – Singapura bertujuan untuk terciptanya wilayah Asean yang aman dan tenang, sehingga stabilitas kawasan tetap terjaga dan dapat menopang sektor lain terutama sektor ekonomi yang menjadikan wilayah kawasan Asean sebagai The Winning Region," ungkap Gatot.

Panglima TNI juga menegaskan, bahwa negara-negara Asean telah sepakat membentuk masyarakat Asean. Dimana komunitas itu ditopang oleh tiga pilar utamanya yaitu, Komunitas Politik Keamanan Asean (APSC), Komunitas Ekonomi Asean (AEC) dan Komunitas Sosio-Budaya Asean (ASCC).

“Pembentukan masyarakat Asean diharapkan akan berjalan dinamis, sehingga mampu mendorong perkuatan dan kerja sama bagi Angkatan Bersenjata kedua negara ke tataran yang lebih produktif dan strategis,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama Lieutenant General Perry Lim berharap, hubungan bilateral kedua negara terus diperkuat di masa depan. “Terorisme transnasional merupakan suatu ancaman yang jelas dan nyata, kedua negara harus bekerja sama untuk mengatasi ancaman ini dan memelihara stabilitas regional,” kata Perry Lim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement