REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat pemudik yang menggunakan jasa transportasi bus pada Lebaran 2017 mengalami penurunan di banding tahun sebelumnya, yakni 3,2 juta orang di tahun 2016 dan 3,1 juta orang untuk tahun ini. "Data tersebut merupakan catatan di 14 terminal wajib lapor provinsi yang jumlah penurunan penumpang selama Lebaran mencapai 3,40 persen," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Selasa (11/7).
Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu merinci, pada 2016 jumlah penumpang mencapai 3.219.359 penumpang. Sedangkan tahun ini turun menjadi 3.109.810 penumpang dengan puncak mudik angkutan bus terjadi pada H-2 dan arus balik pada H+4 Lebaran.
Sedangkan, untuk empat terminal wajib lapor nasional, yakni Purabaya Surabaya, Tambak Oso Wilangun Surabaya, Arjosari Malang dan Purbaya Madiun juga terjadi penurunan penumpang sebesar 2,22 persen. Rinciannya 2.166.095 orang di 2016, kemudian tahun ini penumpangnya mencapai 2.118.017 orang.
Tak itu saja, pemudik menggunakan angkutan penyeberangan juga menurun sebanyak 0,94 persen. Rinciannya pada 2016 sebanyak 1.132.544 penumpang, sedangkan pada 2017 jumlah penyeberang mencapai 1.121.921 orang. "Puncak mudik penyeberangan terjadi pada H-2 dan arus balik terjadi pada H+3 Lebaran," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Kendati mengalami penurunan untuk angkutan bus, namun pada evaluasi angkutan lebaran yang dilakukan Dinas Perhubungan tersebut menunjukkan pemudik menggunakan kereta api dan pesawat terbang justru meningkat. Catatannya, untuk angkutan kereta api mengalami peningkatan hingga 18,69 persen atau pada 2016 penumpang berjumlah 698.643 orang, dan Lebaran kali ini penumpang meningkat menjadi 829.118 orang dengan puncak mudik terjadi pada H-2 sedangkan puncak balik terjadi pada H+4 Lebaran.
Berikutnya, untuk angkutan udara juga mengalami peningkatan sebesar 13,25 persen atau pada tahun lalu jumlahnya 978.836 orang. Sedangkan tahun ini penumpangnya mencapai 1.011.674 orang dengan puncak mudik pada H-2 dan puncak balik terjadi H+4 Lebaran.
Angkutan lebaran kali ini, kata dia, juga diberlakukan penerbangan tambahan atau ekstra flight domestik sebanyak 301 penerbangan. Sedangkan juga ada penamnbahan 31 penerbangan untuk penerbangan internasional. "Di Juanda sendiri ekstra flight mengalami kenaikan hingga 220 persen dibanding tahun lalu," kata mantan Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut.
Kenaikan jumlah penumpang juga terjadi di angkutan laut, yang rinciannya pada 2016 sebanyak 91.521 orang. Namun pada 2017 jumlahnya mencapai 106.568 penumpang atau mengalami peningkatan sebesar 16,44 persen. "Secara keseluruhan angkutan Lebaran tahun ini relatif lebih baik. Kinerja bersama antara Dishub, Kepolisian, TNI dan instansi lain mampu menyediakan moda angkutan yang baik," katanya.