REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Austria bakal meningkatkan kerjasama tidak hanya di bidang ekonomi, tapi juga pendidikan dan kebudayaan.
Hal itu terungkap saat Soekarwo menerima kunjungan Dubes Austria untuk Indonesia Helene Steinhausl, di gedung negara Grahadi, Surabaya, Senin (10/7).
"Budaya sangat penting. Capaian ekonomi Jatim saat ini, karena juga didukung pendekatan budaya," kata Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim, melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id.
Ia menjelaskan, Jatim yang berpenduduk 39 juta jiwa, terdiri dari beberapa budaya, terutama mataraman, arek, pedalungan, dan madura, yang memiliki kekhasan budayanya masing-masing. Pendekatan budaya tersebut, lanjutnya, menciptakan keharmonisan masyarakatnya. Sehingga produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim meningkat dengan income per kapita menjadi sebesar 3.600 dolar AS.
Sementara itu, Dubes Helene Steinhausl memberikan dukungannya terhadap perlunya dua belah pihak untuk saling belajar cara mengelola pluralisme, sehingga terjalin kehidupan yang harmoni.
"Kami tidak hanya bekerja sama dengan ibukota negara, tetapi juga provinsi/kota besar lainnya, seperti Jawa Timur," kata Dubes Helene.
Pemerintah Austria mengidentifikasi berbagai kemungkinkan untuk peningkatan kerjasama tersebut. Di antaranya memberikan beasiswa bagi mahasiswa dan dosen untuk belajar ke Austria, termasuk bagi civitas akademika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Selain itu, pada akhir Agustus 2017, dua seniman biola dan piano ternama dari Austria akan melakukan konser di Jatim. "Ini dimaksudkan untuk mendekatkan masyarakat dua belah pihak," ujarnya.