Senin 10 Jul 2017 20:22 WIB

Presiden Anugerahkan Bintang Bhayangkara Narariya pada Sejumlah Polisi

Hari Bhayangkara (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Hari Bhayangkara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memberikan tanda penghargaan Bintang Bhayangkara Narariya kepada sejumlah polisi yang dinilai telah berjasa besar dalam pengabdiannya di Kepolisian.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Polis Rikwanto mengatakan polisi penerima Bintang Bhayangkara Narariya diwakili oleh tiga orang yakni Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Pol Wahyu Hadiningrat sebagai perwakilan perwira menengah, Kanit PPA Res Jaktim Ipda Sriyatmini sebagai perwakilan perwira pertama dan Ba Ditlantas Polda Metro Jaya Aiptu Eko Wahyu Satrio sebagai perwakilan bintara.

Penghargaan Bintang Bhayangkara Narariya tersebut diberikan Presiden Jokowi dalam peringatan HUT Polri ke-71 di Lapangan Monas, Jakarta, Senin.

Selain itu, tiga polisi dan bupati serta wali kota juga diberikan penghargaan atas peran mereka dalam sejumlah aksi kemanusiaan.

"Kasatlantas Polres Purwakarta AKP Arman Sahti diberikan penghargaan karena membantu menyelamatkan seorang ibu melahirkan di Tol Cipali," kata Rikwanto.

Selanjutnya penghargaan juga diberikan kepada Ba Urkes Bagsumda Polres Karawang Bripda Rendra Eka Kumala karena telah membantu pemudik yang melahirkan di ruas tol Cikampek dan Kanitbinpolmas Satbinmas Polres Nganjuk Polda Jatim Ipda Nanik Yuliati karena berperan aktif sebagai pendamping penderita tumor serta sebagai motor penggerak di Kabupaten Nganjuk dalam program bebas pasung Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Selain itu penghargaan juga diberikan kepada Wali Kota Makassar Muh. Ramdan Pomanto karena telah menerapkan program smart city Makassar yang terintegrasi dengan Polrestabes Makassar.

"Juga kepada Bupati Siak Syamsuar yang telah berkontribusi dalam kemajuan Polri dengan memberikan bantuan lahan dan rumah kantor Bhabinkamtibmas di wilayah Siak," katanya.

Sementara Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan penghargaan khusus kepada tiga polisi yang menjadi korban tindak terorisme.

Ketiganya adalah Bripka Yogi Aryo Yudhistiro yang merupakan korban bom Kampung Melayu serta Briptu Saiful Bakhtiar dan AKP Dede Suhatmi yang merupakan korban penusukan di Masjid Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Di sela-sela peringatan HUT Polri, Dede Suhatmi berpesan kepada rekan-rekannya untuk belajar dari kasus yang menimpanya untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan tidak takut terhadap ancaman teror.

"Polisi tidak boleh takut, harus tetap melaksanakan tugas-tugas kepolisian. Tingkatkan kewaspadaan, apapun bentuk ancaman yang harus dihadapi. Kalau kita takut, siapa yang melindungi masyarakat?" kata Dede.

Baik Yogi, Dede dan Saiful yang secara khusus diminta hadir dalam acara HUT Polri, kini masih dalam perawatan di Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Jakarta Timur.

"Ini luka di wajah sudah mendingan walau masih bengkak. Mungkin dua pekan lagi baru sembuh. Setelah acara ini juga langsung balik ke rumah sakit," kata Saiful yang menjalani operasi bedah plastik dengan 25 jahitan di wajahnya usai mendapatkan tikaman dan penusukan dari pelaku teror bernama Mulyadi di Masjid Falatehan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement