REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Polres Kota Tangerang meningkatkan keamanan di Markas Komando (Mako) pasca terjadinya ledakan bom panci di Bandung, Sabtu (8/7) lalu. Tim Patriot yang dilengkapi dengan senjata api laras panjang pun diterjunkan untuk membantu pengamanan Mako Polres Kota Tangerang.

"Saya sudah menginstruksikan jajaran Polres Kota Tangerang untuk meningkatkan kewaspadaan dan melaksanakan Operasi Gabungan bersama anggota TNI di titik-titik rawan teror, kriminalitas, dan lainnya yang perlu diantisipasi," ujar Kapores Kota Tangerang AKBP Saibul Alif, Ahad (9/7).

Ia menambahkan, anggotanya sudah disiagakan sejak semalam, baik itu di Mako Polres Kota Tangerang dan Polsek maupun di titik-titik rawan tadi. Ia juga memerintahkan anggotanya yang berpakaian preman untuk membantu anggota yang patroli secara terbuka.

"Hal itu ditujukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," lanjut Alif.

Selain itu, Alif nantinya akan menggiatkan kembali dan melakukan kerjasama dengan instansi terkaitnuntuk melakukan razia dirumah kontrakan atau indekos. Terutama kontrakan atau indekos yang sifatnya oerlu dicurigai.

"Sehingga, dengan kegiatan tersebut dapat mempersempit ruang bagi para pelaku teror yang tinggal di wilayah hukum Polres Kota Tangerang," imbuh dia.

Diberitakan sebelumnya, sebuah ledakan terjadi di rumah kontrakan di Kampung Kubang Beureum, RT 07 RW 11 Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Sabtu (8/7) sekitar pukul 15.30 WIB.

Rumah kontrakan tersebut dihuni oleh AG (22 tahun) warga Kampung Cibelentuk, Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut. Akibat ledakan tersebut, kamar kontrakan yang dihuni AG sejak empat bulan lalu hancur berantakan.

"Saat kejadian, penghuni kamar kontrakan sedang tidak ada di tempat," kata Ridwan, salah seorang saksi yang kamarnya bersebelahan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika