Jumat 07 Jul 2017 14:12 WIB

Tiga Negara Ikuti Festival Layang-Layang di Yogya

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Indira Rezkisari
Sekelompok warga memainkan layangan.
Foto: Antara/Herry Murdy Hermawan
Sekelompok warga memainkan layangan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Tiga Negara akan mengikuti eksebisi layang-layang internasional yakni dari India, Malaysia dan Thailand dalam acara Festival Layang-layang nasional 2017 di Pantai Parangkusumo Bantul. Festival rencananya berlangsung 8-9 Juli.

Pembukaan akan dilakukan Sabtu (8/7), ditandai penarikan serentak layang-layang oleh Bupati Bantul Suharso, Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta, Danlanud Adisutjipto Marsma TNI AU Novyan Sanyoga dan Ketua Umum PERKALIN (Perkumpulan Pekarya Layang-layang Indonesia), kata Ketua Umum PERKALIN Harry Cahya, Jumat (7/7).

Festival tahun 2017 ini merupakan festival tingkat nasional kelima yang diselenggarakan oleh PERKALIN dengan dukungan penuh Dinas Pariwisata DIY. Akan dilombakan lima kategori yakni layangan tradisional, layangan dua dimensi, layangan tiga dimensi, layangan tren naga, serta rokaku challenge.  Yang membedakan festival layang-layang tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya adalah festival kali ini ada pembebasan kreatif seperti eksebisi layang-layang malam, eksebisi layang-layang tiga dimensi bernuansa garuda dan eksebisi layang-layang internasional sebagai persiapan festival layang-layang internasional tahun depan, jelas Harry.

Festival layang-layang tahun ini dengan tema “Merajut Kebersamaan dalam Kebhinekaan” ini akan diikuti oleh 45 klub pekarya dan pelayang dari seluruh Indonesia. Spesial eksebisi untuk layang layang bernuansa Garuda dimaksudkan simbol komitmen untuk terus menumbuhkan rasa kebangsaan dan meneguhkan Pancasila sebagai pandangan hidup berbangsa dengan semangat Bineka Tunggal Ika.

''Tradisi PERKALIN, bahwa setiap hajat festival, kita tak melupakan adanya workshop (edukasi) layang-layang bagi anak-anak, baik PAUD, TK dan ank-anak SD. Akan ada 150 anak peserta workshop. Apa itu layang-layang bagaimana membuat dan menerbangkan. Gambar layang-layang untuk anak-anak pun, dibuat sesuai dengan tema, yaitu Garuda Pancasila,''tutur Harry. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement